NTT-News.com, Tambolaka – Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Wewewa Barat turut berpartisipasi dalam mengikuti lomba olahan pangan lokal. Tentunya, kelompok lewat kegiatan ini akan mengangkat nilai pangan lokal.
Lomba yang diinisiasi oleh Yayasan Bina Tani Sejahtera dan didukung oleh William & Lily Foundation (WLF) memberikan dampak positif kepada seluruh warga masyarakat Sumba Barat Daya.
Koordinator Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Wewewa Barat (WEBAR), Frans Dairo Kette menyebut kegiatan yang melibatkan beberapa kelompok tani dari wilayah kecamatannya akan menjadi motivasi mereka (kelompok-red) dalam meningkatkan mutu olahan pangan lokal.
Menurutnya, penyuluh Wewewa Barat akan terus mendorong kelompok-kelompok tani di Kecamatan Wewewa Barat yang sudah mendapatkan kesempatan untuk didampingi oleh YBTS agar terus memanfaatkan bahan pangan lokal untuk diproduksi. Sedangkan kelompok lainnya yang belum berkesempatan dalam momen ini, akan diberi ruang untuk belajar dari kelompok-kelompok yang sudah didamping YBTS.
“Bukan hanya saat ada lomba baru kelompok melakukan ini, tetapi kami (penyuluh pertanian-red) akan terus mendorong dan memotivasi kelompok dalam memproduksi bahan pangan lokal. Tentunya nilai bahan pangan lokal akan membawa dampak besar untik kelompok itu sendiri,” kata Frans ketika ditemui sesudah kegiatan lomba olahan pangan lokal.
Lebih lanjut, Frans menjelaskan, keterlibatan pihaknya dalam lomba ini bukan hanya sekedar mencari kejuaraan. Melainkan untuk memberi teladan kepada anggota kelompok. Pasalnya, menjadi penyuluh harus mampu memberikan spirit yang baik melalui kegiatan-kegiatan yang ada.
Frans mengaku, dirinya merasa bangga ketika melihat kekompokan timnya dalam menyiapkan bahan pangan lokal untuk dikosumsi guna diadukan pada lomba yang diselenggarakan oleh YBTS. Tentunya kerja sama tim sangat dibutuhkan dalam kompetisi ini. Hal ini juga akan menjadi contoh kepada seluruh anggota kelompok di Kecamatan Wewewa Barat.
“Jika penyuluhnya sudah kompak dan berpartisipasi dalam setiap kegiatan, saya yakin bahwa anggota kelompok akan melakukan yang sama. Namun, jika penyuluhnya tidak terlibat lalu bagaimana dengan kelompok binaannya?,” ujar Frans.
Dari 15 kelompok yang bertarung dalam lomba ini, BPP Kecamatan Wewewa Barat berada diposisi urutan V (Lima). BPP WEBAR harus lapang dada menerima hasil keputusan juri tersebut dengan bersaing bersama kelompoknya yang berada diperingkat III (Tiga). Sementara semua kelompok yang mengikuti kompetisi ini masing-masing diberikan hadiah. (RIAN)