Lintas Flobamora

YBTS Terus Melakukan Pendampingan Terhadap Kelompok Tani di SBD

×

YBTS Terus Melakukan Pendampingan Terhadap Kelompok Tani di SBD

Sebarkan artikel ini

NTT-News.com, Weteng – Guna meningkatkan pemahaman masyarakat dalam menanam, merawat serta menghasilkan hasil panen tanaman Hortikultura yang berkualitas, Yayasan Bina Tani Sejahtera (YBTS) terus melakukan pendampingan. Pendampingan akan dilakukan dari awal pembukaan lahan hingga panen.

YBTS membangun kerja sama dengan penyuluh pertanian Kabupaten SBD untuk memotivasi dan mengedukasi seluruh kelompok tani.

Project Coordinator Agriculture Livelihood Project, Junike Susan Medah menjelaskan, kehadiran YBTS bertujuan untuk membantu dan memotivasi kelompok tani yang menanam tanaman hortikultura.

YBTS juga akan melakukan dampingan tentang cara membuka rencana usaha, mengelola kelompok dan mengelola konflik. Dampingan itu sangat penting dipahami oleh anggota kelompok untuk dijadikan bekal dalam menghadapi tantangan.

“YBTS akan mendampingi dari awal hingga panen nantinya,” kata Junike dalam sambutannya ketika mengikuti kegiatan temu lapang di kelompok tani Beina Mawunga, Desa Wekokora, Wewewa Tengah.

Junike mengharapkan dukungan dari pemerintah desa, pemerintah kabupaten dan seluruh pihak dalam melakukan misi mensejahterakan masyarakat lewat kelompok-kelompok tani.

Sesudah mendapatkan hasil panen yang baik, diharapkan kelompok tani bisa mandiri dan menjadi teladan untuk kelompok tani lainnya.

“Tentunya kami berharap, pendampingan ini akan berdampak pada pemenuhan ekonomi keluarga kelompok tani,” harapnya.

Dikesempatan yang sama, Camat Wewewa Tengah, Agustinus Bora Tanggu mengapresiasi niat baik YBTS yang sudah bekerja keras dalam mendampingi kelompok tani di wilayah kecamatannya.

Tentunya akan berdampak pada penguatan kapasitas anggota kelompok dalam mengolah lahan hingga menghasilkan tanaman yang memiliki nilai pasar yang tinggi.

“Dampingan ini, tentunya akan bermanfaat untuk anggota kelompok tani,” ujar Agustinus.

Agustinus menegaskan, setiap bantuan-bantuan yang diperuntukan kepada masyarakat wajib hukumnya diserahkan lewat kelompok. Sehingga ia meminta anggota kelompok berkomitmen dalam mengembangkan kelompok yang sudah berjalan.

Namun demikian, Agustinus mengaku, pemerintah tidak bisa secara maksimal dalam membantu kelompok tani dikarenakan refocusing anggaran. Hal ini disebabkan karena pandemi covid-19 yang terus melanda di seluruh Indonesia.

Dia berharap supaya pengetahuan yang sudab lh diperoleh dapat dikembangkan dan pratekan dalam menanam tanaman buah maupun sayur-sayuran. (RIAN)

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *