Ketua TP PKK SBD Apresiasi Kelompok yang Berpartisipasi dalam Lomba Olahan Pangan Lokal

0
356
Ketua TP PKK SBD Ketika Memberi Arahan. (Sumber foto; dok.Rian Umbu)

NTT-News.com, Tambolaka – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) mengapresiasi kelompok tani yang telah berpartisipasi dalam mengikuti kegiatan lomba olahan pangan lokal.

Pada lomba olahan pangan lokal ini, peserta membuat berbagai olahan makanan dari berbagai jenis tanaman lokal khas Sumba. Ada 15 kelompok dari tiga Kecamatan binaan Yayayasan Bina Tani Sejahtera (YBTS) yang berkesempatan mengikuti lomba tersebut.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Yayasan Bina Tani Sejahtera (YBTS), didukung oleh William & Lily Foundation (WLF). Sementara kegiatan ini dilaksanakan di Kompleks Seminari Sinar Buana, Desa Welonda, Kecamatan Tambolaka, pada Rabu (29/06/2022).

Ketua TP-PKK SBD, Ny. Margaretha Tatik W. Mete mengatakan, lomba olahan pangan lokal yang diselenggarakan oleh YBTS bukan sekedar mencari juara. Menurutnya, lomba ini akan menjadi refrensi kelompok tani dalam mengembangkan potensi bahan lokal menjadi hasil produksi lokal yang mampu meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.

“Jangan hanya mau mencari kejuaraan dalam kompetisi ini, setelah dapat juara kita tidak kembangkan lagi, akan tetapi, kita perlu jadikan sebagai motivasi untuk mengembangkan ketrampilan dalam mengolah bahan lokal guna mempunyai nilai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, jika kita kembangkan dan mengolah dengan baik, pasti akan memiliki nilai ekonomi yang tinggi ketika dipasarkan,” katan Ny. Margaretha ketika memberi arahan dalam kegiatan lomba olahan pangan lokal.

Ny. Margaretha menjelaskan, bahan pangan lokal merupakan potensi pangan di daerah yang perlu dikembangkan, seperti singkong, jagung, ubi jalar, dan yang lainnya. Untuk itu, dirinya meminta agar kelompok tani budayakan mengolah bahan pangan menjadi lebih beragam dan memberikan kontribusi asupan gizi yang baik bagi masyarakat.

Dengan demikian, ia meyakini bahwa gizi buruk yang sedang terjadi di Kabupaten Sumba Barat Daya bisa teratasi.

“Kita harus budayakan mengolah pangan lokal menjadi makanan sehat. Sehingga memberikan asupan gizi kepada anak kita, keluarga, dengan demikian, tubuh kita akan menerima nutrisi yang luar biasa,” pintahnya.

Dikesempatan itu juga, Ny.Margaretha mengajak peserta lomba olahan pangan lokal untuk menanam tanaman kelor. Sebab, tanaman kelor memiliki asupan gizi yang tinggi dan juga bisa menghindari gizi buruk.

Selain itu, dirinya menghimbau seluruh kelompok tani supaya memiliki komitmen dalam budidaya berbagai jenis tanaman hortikultura. Menurutnya, kerja keras dan komitmen yang tinggi akan berdampak pada hasilnya pula. Ia mencontohkan beberapa kelompok tani yang telah memanen berbagai jenis tanaman horti dan mengahsilkan pendapatan yang besar.

“Saat ini, sudah berapa kelompok tani maupun perorangan yang mendapatkan hasil yang luar biasa dari berbagi jenis tanaman hortikultura. Mari kita sama-sama berproses dalam mengolah lahan dengan baik,” tambahnya. (RIAN)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini