NTT-News.com, WEBAR – Setelah mendapat dampingan dan pembinaan dari Yayasan Bina Tani Sejahtera (YBTS) dan Penyuluh Pertanian wilayah Wewewa Barat, kini kelompok tani Persada di Desa Kabali Dana melakukan panen perdana tanaman cabai. Diperkirakan 1.640 pohon tanaman cabai di Kelompok Tani Persada yang siap dipanen.
Kegiatan temu lapang dan panen perdana ini digelar oleh Yayasan Bina Tani Sejahtera (YBTS) pada Rabu (10/08/2022).
Panen perdana yang dilakukan secara simbolis itu dihadiri oleh Camat Wewewa Barat, Koordinator Penyuluh Pertanian Wewewa Barat, Koordinator Penyuluh Pertanian Wewewa Tengah, Kepala Seksi hortikultura SBD, Balitbang SBD, Project Coordinator Agriculture Livelihood Project, Junike Susan Medah dan Ketua Kelompok tani tiga Kecamatan yang menjadi binaan YBTS.
Dalam arahan Camat Kecamatan Wewewa Barat, Antonius Kette meminta petani hortikultura tetap mengembangkan kemampuan dengan berbagai keterbatasan.
Ia menyebut petani hortikultura merupakan usaha yang menjanjikan untuk keberlangsungan kebutuhan keluarga jangka panjang.
Baca Juga: Miris! Belum Setahun Memimpin, Kades Kabali Dana Diduga Lahap Uang Negara
“Jangan malu jadi petani, tetap kembangkan pengetahuan yang sudah diperoleh,” kata Antonius.
Mantan Kabid PMD SBD itu meminta petani hortikultura di wilayah pimpinannya untuk menjadi panutan bagi petani lain.
“Dengan adanya keberhasilan pada saat memanen, tentunya kelompok ini akan menjadi contoh bagi kelompok lainnya,” tambahnya.
Ia mengharapkan supaya hasil pembinaan dari yayasan dapat diterapkan dengan baik. Dengan demikian, ia meyakini petani pertanian hortikultura akan memperoleh hasil yang baik pula.
Sementara itu, Project Coordinator Agriculture Livelihood Project, Junike Susan Medah mengapresiasi keseriusan kelompok tani Persada dalam mengikuti petunjuk yang sudah dibekali. Kedisiplinan Kelompok Persada dapat dilihat dari hasil tanaman cabai yang begitu subur.
Baca Juga: Kesulitan Air, Ketua Kelompok Tani Persada Meminta Kades Kabali Dana Alokasikan Anggaran
“Saya apresiasi keseriusan dan komitmen kelompok Persada yang sudah mengikuti segala proses pemdampingan dan pembinaan sehingga bisa menghasilkan tanaman cabai yang tidak mengecewakan,” ungkap Junike.
Dengan adanya keterbatasan bukan menjadi salah satu persoalan untuk tidak berjuang. Junike mencontohkan beberapa kelompok tani di NTT yang memiliki kekurangan tidak sedikit, namun tetap berkomitmen dalam menekuni usaha sebagai petani horti.
Dihadapan Kepala Desa Kabali Dana, Junike meminta dukungan dari pemerintah desa dalam memfasilitasi sertavterlibat aktif dalam mendampingi kelompok tani. Sebab dengan adanya dukungan pemerintah desa, kata Junike, kebutuhan pertanian petani horti dapat termudahkan.
“Saya meminta bapak desa untuk mensuport kelompok tani di desa ini, petani-petani ini memiliki niat, jika didukung mereka (petani-red) pasti sejahtera,” pintahnya. (RIAN)