NTT-News.com, Tambolaka – Ketua Relawan PDIP Pusat se-Sumba Yacoba Lero yang viral di sosial media beberapa pekan terakhir ini akhirnya ditangkap dan di bawa pulang ke SBD dari Kupang.
Jauh sebelum ditangkap, suaranya lantang dan gayanya selangit bahkan menantang aparat kepolisian bahwa dirinya tidak bersalah.
Bahkan jika ingin mengusut dirinya harus mendapatkan ijin dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri di Jakarta, sebab dirinya mengaku sebagai Ketua Relawan yang sah dengan modal kwitansi yang di cap DPC PDIP TTS sebagai surat tugasnya.
Baca Juga: Yakoba Lero Diciduk, Sempat Melawan Memberi Perlawanan kepada Aparat Polres SBD
Yacoba Lero alias YL setelah berhasil dipulangkan oleh Polres Sumba Barat Daya dari Kupang dikarenakan kasus penipuan yang dilakukannya, kini Yacoba Lero pun meminta maaf.
Yacoba Lero meminta maaf kepada institusi Polri, khususnya Unit Reskrim Polres Sumba Barat Daya atas sikapnya selama ini di media sosial. Ia menggunakan suara lembut dalam permintaan maafnya.
Yacoba Lero menyampaikan secara terbuka permohonan maafnya di Polres Sumba Barat Daya.
Dalam video berdurasi 27 detik yang beredar di media sosial, tampak terlihat dia mengenakan baju merah yang berlogo PDIP.
Yacoba Lero terlihat merasa bersalah dalam menyampaikan penyesalannya yang telah menghebohkan warga masyarakat di NTT, khususnya Sumba Barat Daya.
Hal itu ditandai dengan mimik tubuhnya yang sedikit lemas tidak seperti sebelumnya menggunakan bahasa lantang.
“Saya meminta maaf kepada institusi Polri, khususnya Polres Sumba Barat Daya atas sikap dan tingkah laku saya selama menggunakan mediaa sosial. Terkhusus juga buat unit reskrim polres SBD,” pintahnya dalam video tersebut.
Sebelumnya, setelah kelima anggota relawannya ditetapkan sebagai tersangka, beberapa jam kemudian Yacobs Lero memosting video di akun facebooknya yang sedang menunjukan percakapan dengan kasat reskrim Polres SBD via whatshap.
Baca Juga: Yakoba Lero Resmi Jadi Tersangka, Suaminya Ikut Dipanggil
Dalam video itu, Yakoba Lero meminta semua kader PDIP SBD dan Anggota Polres SBD untuk menandatangani buku tamu yang disediakan.
Yakoba pun menyebut relawannya bukan abal-abalan. Melainkan relawan partai yang dibentuk oleh Megawati Soekarno Putri. Ia mengaku tidak menghindar dalam menghadapi persoalan tersebut.
Sayangnya, dia hanya berkoar lewat video call dalam meladenin pihak kader PDIP DPC SBD dan Polres SBD.
Diketahui, ketika terjadi penangkapan dirinya sedang tidak berada di tengah-tengah relawannya. Dia berada di luar Sumba.
Ia pun menulis keterangan rekaman layar video call percakapan dirinya dan kasat reskrim Polres SBD yang menghadirkan beragam komentar dari warganet.
“Sekali merdeka tetap merdeka relawan PDIP Pusat 1 untuk semuanya dan catat baik kata-kata saya bagi pelapor dan kroninya saya akan jadikan k*u pelaporankan menjaditersangka dan diperbudak oleh uang. Saya akan jadikan k*u raja uang dan uang itu segala-galanya. Salam sadar salam waras generasi penerus bangsa,” tulis Yakoba Lero oada keterangan video rekaman layar tersebut.
Tentunya postingan itu mendatangkan beragam komentar yang memprihatinkan sikap selayaknya bukan orang berpendidikan.
Seperti yang dikomentari oleh seorang pengguna Facebook, Jhon Sumba menuliskan bahwa relawan yang dibentuk oleh Yakoba Lero sudah ditangkap.
“Katanya relawan ibu sudah ditangkap, kira-kira?” komentar akun itu.
Namun, Yakoba Lero merespon komentar tersebut dengan santai. Ia menyebut relawannya bukan ditangkap melainkan diajak untuk makan-makan.
“Bukan ditangkap kaka, mereka diajak makan-makan soalnya relawan tidak mampu beli beras di rumah,” balas Yakoba Lero. (Tim)