NTT-News.com, WEBAR – Melihat keseriusan petani hortikultura di setiap Desa Wilayah Kecamatan Wewewa Barat, khususnya di Desa Kabali Dana, Camat Wewewa Barat mengingatkan Kepala Desa agar program ketahanan pangan dan hewani benar-benar berdampak pada masyarakat.
Pengalokasian 20% dana desa itu bisa digunakan untuk pengembangan usaha pertanian, perkebunan, perhutanan, perternakan, perikanan, pembangunan lumbung pangan desa.
Hal ini cukup bagus dalam rangka menggali potensi SDA dibidang Pertanian misalnya menanam tanaman hortikultura Serta dibidang Perikanan dan Peternakan.
Tentunya, kebijakan desa sangat diharapkan guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat pada umumnya, pada khususnya petani pertanian hortikuktura.
Hal itu disampaikan Camat Wewewa Barat, Antonius Kette dihadapan Kepala Desa Kabali Dana ketika menghadiri kegiatan Temu Lapang di Kelompok Tani Persada, Rabu (10/08/2022).
Antonius menegaskan, pemanfaatan dana desa untuk mendukung kegiatan petani pertanian hortikuktura harus ditindaklanjuti oleh Kepala Desa. Sebab, program ketahanan pangan dan hewani merupakan instruksi pemerintah pusat dalam mengatasi krisis pangan di lingkungan masyarakat.
“Apa lagi kalau bapak desa sudah menganggarkan program ini, tolong dieksekusi untuk memenuhi kebutuhan petani yang sudah bekerja dengan berbagai keterbatasan,” kata Antonius.
Antonius menegaskan, pengalokasian dana desa untuk program ketahanan pangan dan hewani bisa disesuaikan dengan kebutuhan pelaku usaha.
Misalnya, pengusaha tanaman hortikultura membutuhkan air, Desa bisa mengambil kebijakan lewat musawarah dibtingkat dusun maupun ditingkat desa.
Jika ini diterapkan Desa, Antonius meyakini kebutuhan masyarakat akan terpenuhi dalam menjalankan aktivitas dibidang usahanya.
“Jika ini diterapkan, petani akan lebih giat dalam menjalankan aktivitasnya sebagai pengusaha tanaman hortikultura ataupun usaha lainnya,” ujarnya.
Baca Juga: Diduga Ada Indikasi Penyalahgunaan Dana Desa, Kades Kabali Dana Dipolisikan
Sebelumnya, Ketua Kelompok Persada, Markus Umbu Pati meminta Pemerintah Desa Kabali Dana untuk mengalokasikan anggaran dalam memenuhi kebutuhan petani pengusaha tanaman hortikultura khususnya untuk kebutuhan air.
Pasalnya, beberapa pohon tanaman cabai harus gagal panen karena kekurangan air. Jika tidak membeli air, Kelompok tani Persada menargetkan menanam lebih dari seribu pohon tanaman cabai.
Markus mengatakan, masyarakat Desa Kabali Dana, khususnya anggota kelompok tani Persada memiliki potensi dan komitmen untuk mengembangkan usaha dibidang pertanian hortikultura. Namun tidak terlepas dari dukungan dan bantuan pemerintah desa.
Jika pemerintah desa mampu mengambil kebijakan untuk pemberdayaan kelompok tani, Markus meyakini peningkatkan ekonomi keluarga anggota akan terwujud.
Baca juga: Kelompok Persada di Desa Kabali Dana Panen Perdana Tanaman Cabai
“Kami meminta supaya ada ada kebijakan pemerintah desa untuk memperhatikan kebutuhan kelompok-kelompok tani di Desa Kabali Dana,” pintahnya.
Dia mengaku memiliki keterbatasan untuk melancarkan aktivitas dalam bidang pertanian tanaman hortikultura. Selain kebutuhan air, ia juga mengeluhkan alat pertanian yang bisa memudahkan pekerjaan kelompok. Pasalnya, kelompoknya masih menggunakan alat tradisional dari pembukaan lahan hingga penanam.
Namun, ia menyerahkan semua kekuhan itu kepada pemerintah desa dalam mempertimbangkannya. Ia meminta agar pemerintah desa bisa prioritaskan salah satu kebutuhan anggotanya.
Baca Juga: Kesulitan Air, Ketua Kelompok Tani Persada Meminta Kades Kabali Dana Alokasikan Anggaran
“Walaupun keluhan kami banyak, namun bukan semerta-merta harus dilayani semua. Lebih khusus air, jika itu terjawab kami akan menambah lahan untuk menanam cabai ataupun horti lainnya,” imbuhnya.
Ia berharap Pemerintah Desa dapat mengindahkan permintaan kelompoknya. (RIAN)