NTT-News.com,Kefamenanu – Akses jalan 3 Desa yang berada persis wilayah Perbatasan NKRI dan RDTL yakni Desa Banain A, Banain B, dan Banain C, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten TTU, NTT yang rusak parah warga swadaya memperbaikinya.
Hal ini dilakukan karena kondisi jalan tersebut sudah rusak parah dan kerap licin saat musim hujan sehingga membuat warga pelintas sulit dan tidak nyaman.
Kegiatan gotong royong tersebut melibatkan Orang tua, Ibu-Ibu , Anak muda, hingga anak-anak antusias memperbaiki jalan yang rusak. Ada juga pihak lain yang turut prihatin hingga mendukung kegiatan gotong royong tersebut, warga dapat sokongan dana dari beberapa orang Banain yang sementara berada diluar daerah (Atambua-red), dan beberapa pihak dari desa tetangga Napan dalam pengadaan bahan.
Lantaran terabaikan sejak lama oleh pihak pemerintah, warga tiga desa tersebut akhirnya melakukan aksi swadaya untuk mendatangkan bahan berupa semen, pasir, kerikil, dan air untuk memperbaiki akses jalan.
Antonius Kolo salah satu tokoh masyarakat Banain , kepada Wartawan mengatakan, kegiatan ini merupakan niat baik masyarakat karena kondisi akses jalan sangat memprihatinkan.
“Karena melihat dari kondisi badan jalan yang sudah sangat parah, dan kendala transportasi masyarakat yang keluar untuk menuju ke kota kabupaten yang sangat sulit maka saya selaku tokoh masyarakat merasakan bahwa kalau ini kita tidak perhatikan karena dari dulu sampai sekarang sangat parah dan tidak ada perubahan,” Jelas Atonius.
Antonius menambahkan, kalau Masyarakat tidak ada inisiatif untuk memperbaiki pihak mana yang akan mau perbaiki pasalnya bagi Antonius dan Masyarakat tidak ingin terlalu berharap karena jalan tersebut sudah rusak parah.
“Dari situ, kami mengambil inisiatif dengan mengumpulkan semua tokoh-tokoh yang ada dan kemudian kami sepakat bahwa kalau jalan ini kita tidak ambil alih untuk perbaiki dan berharap saja nanti ada bantuan dari APBN atau APBD tetapi nanti jangka waktunya lama,” ucap Antonius.
Antonius menambahkan, dana awal kerja rabat beton tersebut dari semua pemilik kendaraan yang ada di Banain. “Dari swadaya untuk semua pemilik kendaraan yang ada di Banain seluruhnya tidak ditarget. Tergantung dari kemampuan masing-masing dan untuk tenaga pekerja itu dari masyarakat ,” jelas Antonius.
Lanjut Antonius, “Kegiatan ini kami sudah lakukan 2 Kali. pertama, kami lakukan pada minggu lalu namun kondisi jalannya tidak terlalu rusak, sehingga kami sertu saja lalu siram dan hasilnya baik. kedua, hari ini karena kondisinya parah maka kami lakukan rabat beton berkat swadaya kami sendiri, ” Lanjutnya.
Sementara itu, Paskalis Kefi, ketua BPD desa Banain C mengungkapkan ketidakjelasan status jalan tersebut. “Kami dari BPD sangat mendukung kalau pemerintah desa Banain A, Banain B, dan Banain C menggunakan dana desa untuk perbaiki jalan ini karena sudah 70-an tahun pemerintah daerah tidak tahu Banain bahwa jalan Banain ini masuk wilayah mana dalam hal ini jalan kabupaten atau jalan provinsi karena sampai saat ini pemda tidak tahu”.
“Kita sudah berulang kali konfirmasi ke pemerintah daerah, termasuk para dewan yang melakukan kunjungan kesini, mereka tidak tahu bahwa jalan ini mereka tidak tahu statusnya,” tutup Paskalis.
Fridus ciompah