Salahgunakan Dana Desa, Kompak Dukung Langkah VBL Minta Jaksa Berantas Korupsi

0
286
Koordinator Kompak Indonesia, Gabriel Goa

NTT-News.com, Kupang – Koordinator Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi (Kompak) Indonesia sekaligus Direktur Padma, Gabriel Goa mendukung langkah tegas Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) yang meminta Jajaran Kejaksaan untuk memberantas dan bumi hanguskan Korupsi di tanah Flobamora.

“Kompak Indonesia sangat mendukung langkah Gubernur NTT meminta Kajati NTT dan jajarannya beberapa waktu lalu untuk sungguh-sungguh berantas Korupsi di NTT lewat penegakan hukum denga menangkap dan memproses para pelaku serta aktor intelektual tindak pidana korupsi di NTT,” kata Gabriel yang menghubungi media ini, Rabu 17 Juli 2019.

Khusus untuk di Sumba Barat Daya, gabriel mendesak Kajari Waikabubak untuk proaktif dalam menindaklanjuti Laporan Masyarakat terkait tindakpidana korupsi Dana Desa di Sumba Barat Daya. Dia menilai bahwa dana desa yang dikerjakan oleh beberapa oknum yang dekat dengan penguasa jauh dari harapan rakyat, seperti Kasus Pekerjaan jalan dan jembatan di Desa Raba Ege. “Itu sangat jelas, fisik pekerjaan amburadul,” tegasnya.

Selain Raba Ege, ada juga persoalan di Desa Kabali Dana, Desa Rada Loko, Desa Kalembu Kaha, Desa Manutoghi, dan desa-desa lain yang telah viral diberitakan media lokal dan masyarakat mengharapkan agar Jaksa dan Polisi turun tangan.

Persoalan Kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada tanggal 3 Juli 2019 di Sumba Barat Daya, mestinya menjadi tamparan keras bagi Kejaksaan Negeri dalam pemberantasan Korupsi, sebab Korupsi bukan delik aduan. Sehingga setiap ada informasi dari warga maupun media massa melakukan cross chek dan tindakan prventif sebelum terlalu jauh terjadinya kerugian negara dan masyarakat.

“Kasus korupsi bukan merupakan delik aduan, jadi Kajari Waikabubak jangan diam saja ketika pemberitaan dan teriakan rakyat sedang viral. Jaksa harus turun dan periksa. Periksa, dalami dan tuntaskan. Jangan habis dibawah meja atau dibawah tangan,” ujar Gariel dengan nada keras.

Selain Dana Desa masih ada lagi kasus-kasus korupsi lainnya yang belum diusut tuntas pihak Polres Sumba Barat dan Kejari Waikabubak di Kabupaten Sumba Barat Daya. Salah satunya kasus Pasar Waimangura yang hanya menangkap pegawai-pegawai kecil dan Kontraktor tetapi yang memerintahkan dan memberikan pekerjaan serta memaksakan proses pencairan dana dibiarkan begitu saja.

Dia mengatakan juga, harapan publik terhadap Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat adalah untuk pemberantasan korupsi di NTT sungguh serius dilaksanakan dan didukung oleh Aparat Penegak Hukum dan pengawasan masyarakat serta pers yang benar-benar diperhatikan agar kasus-kasus korupsi tidak dipetieskan apalagi diesbatukan.

Seperti diberitakan sebelumnya, dia meminta kepada Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) NTT yang baru menggantikan Kajati yang lama agar memperkuat jajaran Kejaksaan dalam menangani Korupsi di NTT.

“Sebagai Gubernur, saya mengharapkan Kajati yang baru bukan saja memperkuat kejaksaan tetapi juga bersama memperkuat NTT. Yang tidak benar dibersihkan, yang benar jangan diganggu dan yang kurang benar dibuat jadi benar,” ujar Viktor saat menyampaikan sambutan pada acara pisah sambut Kepala Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur di Hotel Aston Kupang, Senin malam (8/7/2019).

Penulis : Rey M

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini