NTT-News.com, Waikelo – Petugas Syahbandar dan Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3) Laut Waikelo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil menggagalkan 2 orang anak yang masih usia duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) yang rencananya akan diberangkatkan ke Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan menggunakan Kapal Tol Laut KM. Sabuk Nusantara 79.
Sesuai pantauan media ini, di pelabuhan dan Kantor KP3 Laut Waikelo, Selasa, (18/06) Siang, 2 orang anak SD tersebut ditahan oleh petugas Syahbandar dan anggota KP3 Laut di pelabuhan Waikelo, karena tidak memiliki dokumen resmi dan masih berstatus pelajar SD.
Pelaksana tugas harian (Plh) Syahbandar Pelabuhan Waikelo, Antonius Langkamau, mengatakan ke 2 orang anak SD itu pihaknya mengamankan atas petunjuk Capten kapal karena mereka tidak memiliki dokumen resmi, dan tidak ada dalam daftar manifest calon penumpang.
“Kami harus bekerja sesuai dengan protab, sebagai bentuk kepedulian terhadap traficking yang marak terjadi di NTT selama ini,” tutur Anton.
Jika anak-anak ini, lanjut Anton, hendak keluar Sumba dan tidak memiliki dokumen resmi, apalagi diantar oleh orang lain sehingga dirinya harus mengambil langkah untuk mengamankan mereka, sesuai ketentuan yang ada.
“Saya menghimbau kepada orang tua, terhadap kejadian seperti tadi kalau bepergian untuk mencari kerja jangan membawa anak-anak apalagi dititipkan ke orang lain dan anak-anak itu masih berstatus sekolah dan mereka belum saatnya untuk bekerja,” tuturnya.
Adapun kedua anak tersebut diketahui bernama Okta dan Martinus asal Desa Onggol, Kecamatan Kodi Kabupaten Sumba Barat Daya.
Jusuf Ede Pati
