NTT-News.com, Kupang – Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Pariwisata siap untuk menggelar event parade 1001 Kuda Sandelwood dan festival tenun ikat di Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat dan Waingapu, Kabupaten Sumba Timur pada 7-12 Juli 2018 mendatang.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT Dr. Jelamu Ardu Marius, M.Si, didampingi Kepala Bidang Pemasaran pada Dinas Pariwisata NTT, Eden Kalakik, SE, M. Si, dalam kegiatan konferensi pers bersama awak media baik online, cetak dan elektronik yang berlangsung di Aula Kantor Dinas Pariwisata Provinsi NTT, Senin (02/07/2018).
Marius menambahkan dalam event parade 1001 kuda sandelwood dan festival tenun ikat Tahun 2018 yang akan berlangsung nantinya Dinas Pariwisata NTT akan mengundang perwakilan dari Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) dan mengundang pula perwakilan dari Australia.
Dinas Pariwisata Provinsi NTT juga akan mengundang seluruh Bupati/Walikota se NTT dan perwakilan dari Kementerian-Kementerian yang ada di Pusat.
Dinas Pariwisata Provinsi NTT terus gencar mempromosikan ke berbagai media terkait event parade 1001 kuda sandelwood dan festival tenun ikat Tahun 2018 ini.
Menurutnya, event-event Nasional seperti ini tidak hanya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif NTT saja yang diperkenalkan kepada publik Nasional dan Internasional tetapi lewat event parade 1001 kuda sandelwood dan festival tenun ikat, Pemerintah Provinsi NTT menarik minat investor untuk menanamkan modalnya di NTT karena pada dasarnya sektor pariwisata adalah pintu masuk dan daya tarik bagi investor.
” Pulau Sumba yang memiliki keindahan alam dan pesona keindahan megalitik serta tenun ikatnya akan dapat menarik minat investor dan pasti jumlah investor di Pulau Sumba dapat lebih banyak lagi yang masuk “, ujar Marius.
Hal positif lainnya yang didapat lewat event parade 1001 kuda sandelwood dan festival tenun ikat di Kabupaten Sumba Barat serta Sumba Timur ini merupakan salah satu kesempatan Provinsi NTT untuk dapat menunjukan pada pentas Nasional dan Dunia (Global) bahwa NTT mampu melakukan kegiatan-kegiatan besar.
Dirinya meminta dukungan dari semua komponen masyarakat Nusa Tenggara Timur dan khususnya masyarakat sedaratan Sumba untuk menciptakan keamanan yang kondusif karena event atau kegiatan ini merupakan kesempatan bagi NTT untuk menunjukan jati diri kepada Bangsa-Bangsa lain di Dunia dan kepada 33 Provinsi lainnya yang ada di Indonesia, pungkas Marius.
Untuk diketahui kegiatan ini akan dibuka pada pada Sabtu 7 Juli 2018 di Lapangan Manda Elu, Waikabubak, Sumba Barat pukul 09.00 Wita, dan festival tenun ikat akan berlangsung pada Kamis 12 Juli 2018 di Lapangan Pahlawan Waingapu yakni pukul 09.00 Wita, dan dihari yang sama Kamis 12 Juli 2018 akan berlangsung pula parade 1001 kuda sandelwood pukul 15.00 Wita di padang Walakiri, Kelurahan Watumbaka Kecamatan Pandawai Sumba Timur.
Selain itu pada kegiatan ini akan teritegrasi dengan kegiatan Tour Tanah Humba pada tanggal 11 sampai 15 Juli 2018, yang dilakukan oleh anak-anak Sumba yang merantau ke luar NTT.(*rp/rm)