Masyarakat Menunggu Janji Mantan Plt Desa Taworara

0
318
Jalan desa yang tidak selesai dikerjakan

NTT-News.com, Tambolaka – Pekerjaan jalan yang belum diselesaikan dari tahun 2019 menjadi polemik di Desa Taworara, Kecamatan Wewewa Barat. Pasalnya, jalan yang dikerjakan abal-abalan oleh mantan Plt sudah merugikan masyarakat.

Sehingga sampai saat ini, masyarakat masih menunggu janji mantan Plt untuk menindak lanjuti pekerjaan yang tunggak itu. Demikian dikatakan oleh salah seorang tokoh muda, Oktavianus Gollu, pada Minggu (17/05/2020) ketika dihubungi wartawan media ini.

Menurutnya, pekerjaan jalan yang memiliki volume kurang lebih 918 meter enggan ditindak lanjuti oleh mantan PLT Desa Taworara yang sudah berakhir masa jabatannya. Namun demikian, kata Oktavianus, pekerjaan jalan tersebut baru mencapai 40%. Sehingga dirinya sangat menyayangkan sikap arogan pemerintah desa yang sudah abal-abalan membangun desa.

“Ya, ini yang harus kami kawal sampai akar rumput, pemerintah desa sudah membohongi masyarakat, kami tidak membiarkan sampai jalan tidak dikerjakan, ini salah satu contoh bentuk pembiaraan,” ungkap Oktavianus.

Dirinya menjelaskan bahwa masyarakat sudah bertatap muka dengan mantan PLT untuk membicarakan persoalan tersebut. Saat itu, kata Oktavianus, mantan PLT menjanjikan bahwa pada tanggal 19/05/2020 pekerjaan akan dilanjutkan. Sehingga sampai saat ini, lagi tutur Oktavianus, masyarakat setia menunggu.

“Memang malam itu, kami sudah bertatap muka dengan mantan PLT, pemilik lahan juga ada dan beberapa tokoh masyarakat, bahkan rekaman video pernyataan mantan PLT juga terunggah di salah satu chanel youtube,” tutur dirinya.

Sementara itu, salah seorang lahan yang hibahkan lahannya, Yosep Lede Roru, menyebutkan bahwa penyerahan lahan dilakukan demi mendukung pembangunan desa. Namun demikian, dirinya sangat menyesali akan tindakan pemerintah desa yang semena-mena.

Menurutnya, potensi lahan yang dihibahkan sangat mendukung peningkatan ekonomi keluargannya. “Kalau saya menjual hasil komoditi dilahan saya, hasil dari satu pohon kemiri kurang lebih 2 juta, sementara hasil dari pohon kurang lebih 5 juta, padahal hasil lahan itu bisa dimanfaatkan untuk menutupi kebutuhan saya dan cucu saya,” haru Yosep yang juga seorang duda.

Lebih lanjut, dirinya menambahkan bahwa jalan yang disiram sertu tanpa di wals sungguh meresahkan masyarakat. Bahkan, kata Yosep, ketika hujan turun, kerikil-kerikil sertu terbawa arus air. Dan lahan kebun menjadi korban.

Ketika ditanya terkait keterbukan pemerintah dalam menganggarkan program desa, Yosep, tidak mengetahui hal tersebut. Dirinya mengharapkan supaya pekerjaan jalan dapat dituntaskan.

“Pada dasarnya saya tidak sekolah,  sehingga saya tidak terlalu tahu aturan yang ada, saya hanya bisa mengharapkan agar mantan PLT segera melaksanakan janji yang sudah ia janjikan di kami kemarin malam,” harap dirinya.

Sementara itu, setelah wartawan media ini mencoba mengkonfirmasi mantan PLT terkait persoalan tersebut lewat via telpon, dikabarkan bahwa PLT tidak berada ditempat. “Dia (mantan PLT) ada keluar, tidak ada di rumah,” singkat adik perempuannya menjawab telpon.

Penulis : Rian

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini