NTT-News.com Tambolaka – Masyarakat mendukung turnamen pacuan kuda yang diselenggarakan oleh Polres Sumba Barat Daya dalam memperingati hari bayangkara ke-76. Event pacuan kuda tersebut sudah dinantikan oleh masyarakat dari beberapa tahun lalu.
Turnamen pacuan kuda ini disambut baik oleh masyarakat yang ditandai dengan mendaftarkan kuda pacuannya di Kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumba Barat Daya.
Sementara pendaftaran yang dilakukan panitia pelaksana dikawal langsung oleh Kapolres Sumba Barat Daya, AKBP.Sigit Harimbawan.
Seorang warga masyarakat, Petrus Umbu Robaka, mengapresiasi event pacuan kuda yang diselenggarakan oleh Polres Sumba Barat Daya. Petrus mengaku, kerinduan untuk mengikuti kompetisi bergengsi ini akhirnya dapat terwujud.
Dirinya pun telah mempersiapkan kuda pacuannya untuk mengikuti event tersebut. Ia meyakini, kuda pacuan miliknya yang diberi nama ‘Gadis Desa’ itu dapat meraih juara digroupnya.
“saya sebagai warga masyarakat SBD sangat apresiasi dan mendukung turnamen pacuan kuda ini. Tentunya akan menjadi hiburan bagi pecinta pacuan kuda pada khususnya dan seluruh masyarakat SBD maupun masyarakat di luar SBD pada umumnya,” katanya ketika ditemui media ini sesudah mendaftarkan kuda pacuannya, Jumat (10/06/2022).
Petrus menambahkan, turnamen pacuan kuda yang dibuka untuk umum ini akan menjadi salah satu inspirasi bagi masyarakat dalam menjaga serta melestarikan perkembangbiakan kuda Sumba.
Selain itu, kata Petrus, turnamen ini juga memberi dampak terhadap kelestarian kearifan lokal budaya Sumba pada umumnya, pada khususny budaya Sumba Barat Daya.
“Selain untuk menghibur, turnamen ini juga tentunya menjadi edukasi bagi masyarakat umum dalam mempertahankan serta melestarikan kearifan lokal budaya sumba melalui kegiatan-kegiatan yang bermanfaat,” ungkapnya.
Ia berharap supaya turnamen pacuan kuda tidak terjadi kecurangan dalam pendaftaran serta panitia pelaksana bekerjaMasyarakat Mendukung Turnamen Pacuan Kuda yang Diselenggarakan Polres SBD
Ia berharap supaya turnamen pacuan kuda tidak terjadi kecurangan dalam pendaftaran serta panitia pelaksana bekerja secara profesional dalam bekerja. Sehingga tidak merugikan pihak-pihak lain.
Ia juga berharap supaya turnamen pacuan kuda ini tetap dilakukan setahun sekali guna meningkatkan minat dan bakat para pecinta kuda pacu. (RIAN)