NTT-News.com, SBD – Kepala Desa Tema Tana, Kecamatan Wewewa Timur resmi dipolisikan sesudah melakukan pengancaman terhadap wartawan melalui telefon seluler, Jumat (05/08/2022) lalu .
Pengancaman Kades Tema Tana berawal dari video live oleh wartawan Pasolapos.com, Jefrianus Umbu Ngedo yang melakukan peliputan kegiatan peletakan batu pembangunan objek wisata Waikelosawah di desa tersebut.
Kades Tema Tana meminta video live dihapus karena takut mendapat tanggapan negatif dari publik. Pasalnya, dalam video live terlihat aksi penolakan masyarakat.
Ditemui, Jefrianus menyebut telah mengadu di Polres Sumba Barat Daya (SBD), pada Senin (08/08/2022) kemarin.
Ia mengaku mengantongi bukti pengancaman berupa rekaman suara. Sehingga, ia meyakini laporannya akan ditindaklanjuti oleh Aparat Penegak Hukum (APH).
“Secara resmi saya sudah melaporkan pengancaman yang dilakukan Kades Tema Tana di Polres SBD. Saya sudah mengantongi rekaman saat saya dihubungi oleh Kades Tema Tana,” ungkapnya.
Jefrianus menegaskan, dalam video live tidak ada rekayasa atau hasil editan yang menyudutkan pihak tertentu. Sehingga dirinya harus mendapat ancaman.
Baca juga: Dukung GKH, Wartawan dan Walikota Kupang Tanam Pohon Bersama
Jefrianus merasa heran Kades Tema Tana mengancam dirinya dengan bahasa yang mengganggu akan aktivitasnya. Sebab, kata-kata Kades Tema Tana dinilai layaknya bukan seorang pemimpin.
“Dia tidak mau vidio itu diviralkan karena takutnya ada komentar-komentar yang tidak benar dari masyarakat. Bahkan Dia (Kades-red) mengancam patahkan leher saya jika bertemu dijalan,” ujar Jefrianus.
Jefrianus merasa terancam dengan pernyataan Kades Tema Tana. Ia mengaku tidak membalas kata-kata Kades dengan kata yang tidak beretika.
“Saya tidak tanggapi dengan bahasa kasar, saya hanya menjelaskan bahwa tidak akan menghapus video tanpa persetujuan pimpinan saya,” tambahnya.
Ia berharap laporannya segera ditindaklanjuti oleh Polres SBD. Sehingga tidak terjadi hal-hal yang mencederai dirinya ketika melakukan tugas sebagai jurnalis. (RIAN)