NTT-News.com, Tambolaka – Kepala Inspektorat Theofilus Natara, Selasa (24/8) mengatakan pihaknya sedanh melakukan monitoring terhadap penggunan anggaran Covid-19 sebanyak 9 persen dari Dana Desa.
“Sementara jalan sekarang. Sudah satu minggu bahkan ada beberapa desa yang sudah selesai kemarin.Sebelumnya kami lakukan monitoring terhadap pelaksanan penyaluran beras bansos,” katanya.
Ia mengatakan monitoring hanya untuk memastikan anggaran 8 persen tersebut bisa dimanfaatkan untuk upaya pencegahan seperti seperti promosi, pencegahan, edukasi dan penanganan Covid-19.
“Kalau yang belum itu paling hanya 3-4 saja itu pun tinggal lengkapi RABnya dan bukti belanjanya saja karena saat kami ke lapangan untuk menelaah itu, kepala desa dan bendahara tidak berada di tempat. Kami juga memeriksa apakah uang 8 persen itu masih ada atau tidak karena penggunaannya sendiri harus satu tahun penuh. Jangan sampai belum satu tahun, uang sudah habis,” katanya.
Ia menambahkan Polres SBD pun sedang konsen untuk memantau penggunaan dana Covid-19 senilai 8 persen yang juga baik untuk desa sehingga desa tidak perlu takut saat diminta memberikan RAB oleh rekan-rekan APH. (*/jep)
