
NTT-News.com, Oelamasi – Mendapat kepercayaan ialah sebuah kebanggaan tersendiri. Mengukir prestasi merupakan sesuatu yang dinantikan setiap orang. Sama halnya ungkapan rasa itu datang dari kedua agen kemanusiaan yang menyandang Duta Palang Merah Remaja (PMR) Tahun 2016. Kedua gadis tersebut dinobatkan oleh Palang Merah Indonesia, (PMI) Kabupaten Kupang.
Dessy Yovanti Rihilo, pelajar kelas 12 IPA II di SMAN Fatuleu berhasil meraih juara I lomba pidato tingkat SMA/SMK se-Kabupaten Kupang. Dengan torehan ini Dessy terpilih sebagai Duta PMR Daerah.
Dessy menuturkan menjadi seorang duta PMR, dirinya harus mampu menjadi agen kemanusian di Masyarakat. “Menyandang gelar seorang Duta bukan sekedar gelar, melainkan harus menjiwai dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat umum tentang pengetahuan kemanusian,” ungkap Desi kepada Wartawan di sela kegiatan penutupan Bulan Bakti Palang Merah sekaligus acara perayaan HUT PMI ke-71 di Restaurant Nelayan Kupang, Sabtu, (17/09) Sore.
Menurut Putri berdarah Sabu ini, menjadi Duta merupakan pekerjaan yang tidak gampang bila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, namun proses dan langkah utama yang akan ditempuh, yakni mulai dari diri pribadi.
“Awal jadi agen kemanusian harus berbenah diri kita, sikap peduli terhadap orang lain, baik di rumah, teman sebaya di sekolah, lingkungan masyarakat. dan ke depan harus bisa bersosialisasi bagi anak di sekolah, siswa/i dari tingkat SD sampai tingkat SMK/SMA se-Kabupaten Kupang,” aku Dessy.
Sedangkan, Intan Yuningsi, pelajar kelas 10 di SMAN I Kupang Timur yang berhasil meraih juara Favorit Duta PMR melalui poling SMS menambahkan, ke depan ditergetkannya sebanyak 36 agen PMR di kabupaten Kupang tetap solid, kompak, agar dapat membantu korban Kemanusiaan.
“Kehadiran PMR ini ke depan kami akan membantu sesama secara sukarela tanpa melihat latar belakang orang yang memerlukan pertolongan hidup,” imbuh Intan. (George)