NTT-News.com, Kefamenanu – Pemahaman Mahasiswa tentang revolusi Industri 4.0 Program studi (Prodi) Ilmu Pemerintahan (IP) Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (Fisipol) Universitas Timor (Unimor) Kefamenanu, Kabupaten TTU, ditingkatkan dengan menggelar lomba debat di aula fisipol.
Kegiatan lomba debat dengan Tema “Revolusi Industri 4.0 : peluang dan tantangan mahasiswa ini melibatkan 12 tim, yakni 11 tim dari beberapa prodi di kampus unimor dan salah satu tim dari kampus STKIP Surya kasih yang bertempat di Desa Niola, Kecamatan Noemuti, Kabupaten TTU.
Ketua panitia penyelenggara lomba Debat Makarius Erwin Bria mengatakan, kegiatan ini di laksanakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu politik dengan tema revolusi Industri, dikarenakan seiring berjalannya waktu dan yang sedang terjadi pada era sekarang, teknologi sangat berkembang pesat di kehidupan sehari-hari maka mahasiswa sebagai agen of changs ini merupakan suatu tantangan dan peluang bagi mahasiswa maka ini yang perlu di perhatikan.
“Kenapa kita pilih tema revolusi Industri 4.0 karena kita berbicara soal teknologi berarti kita tidak dapat pungkiri bahwa perkembangan teknologi pada kehidupan sehari-hari sangat berkembang pesat dan berpengaruh terhadap setiap aspek oleh karena itu tantangan dan peluang bagi mahasiswa yang perlu di perhatikan,” Jelas Erwin sapaan akrabnya. Kamis, (26/11/2020).
Lanjut Erwin kegiatan ini dibuka umum buat seluruh kampus yang ada di kabupaten TTU tapi yang berpartisipasi sebagian besar dari program studi yang ada di Unimor dan hanya ada satu dari kampus luar yang ada di TTU.
“Untuk peserta 11 tim dari prodi-prodi yang ada di kampus unimor, dan salah satu dari kampus STKIP Suria kasih bertempat di Desa Niola, ” jelas Erwin.
Selain itu dirinya menambahkan hadiah yang akan diraih oleh peserta pemenang akan mendapatkan uang dan piala.
Dirinya juga menjelaskan di garda perbatasan yang berkaitan dengan revolusi Industri untuk batas fisik tetap ada dan untuk online seprti tersamarkan maka harapannya sebagai mahasiswa di perbatasan perlu cinta tanah air, jiwa patriotisme, jiwa nasionalisme perlu di jaga.
“Berkaitan dengan perbatasan kita kaitkan dengan revolusi Industri, untuk batas fisik tetap ada tapi untuk dunia maya atau online (daring) seperti tersamarkan maka sebagai mahasiswa di perbatasan perlu cinta tahan air, jiwa nasionalisme tetap dijaga dan jiwa patriotisme perlu dijaga. Tentunya juga wawasannya juga harus luas untuk menghadapi globalisasi yang terus maju jangan sampai karena wawasan atau pemahaman yang sempit timbul gesekan-gesekan yang kita tidak inginkan,” Jelas Erwin.
Selain itu salah satu peserta lomba Debat Yantonius Leki mengatakan sangat senang dengan adanya lomba debat ini karena dirinya mengaku bisa dapat melatih mental dan menyampaikan argumen atau pendapat di forum.
“Perasaan saya sangat senang dan bangga karena adanya lomba debat ini saya bisa melatih diri saya,” ungkap mahasiswa semester 1 prodi IP ini.
Penulis : Fridus Ciompah