NTT-News.com – Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) selalu memanfaatkan segala situasi untuk bicara tentang indahnya alam Sumba. Keindahan alam yang mampu menghantarkan daya imajinasi ke tahap yang tak mungkin menurut akal, ditemani secangkir kopi hitam Robusta buatan jari lentik para ina, mine, dan warcoyo yang menghangatkan suasana pagi ceria setiap insan ketika kaki berpijak di pulau beribu marapu itu.
Dari keunikan alam dan budayanya, meski tertinggal tetapi pernah menorehkan kisah yang terlukis indah dalam arsip negara bahwa Sumba Barat Daya pernah menang ajang Lomba Inovasi Daerah Dalam Penyiapan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19 untuk Kategori Klaster Daerah Tertinggal di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Jakarta, Senin 22 Juni 2020.
Bupati Sumba Barat Daya dalam setiap kesempatan tak pernah jenuh menyatakan bahwa keelokan Sumba Barat Daya itu ibarat gadis desa yang polos tanpa polesan. Oleh karena itu Ia kerap mengajak siapa pun untuk datang di Sumba. Sebab menurutnya mengunjungi Sumba adalah Kebahagiaan yang dirasakan belum sempurna sebelum merasakan kebahagiaan yang timbul karena merasakan keindahan alamnya.
“Wisatawan atau siapapun silahkan datang di Sumba Barat Daya, kami punya Pariwisata yang luar biasa, Wisata alam dan budaya ada di daerah kami. Hotel dan restoran kami punya, ini membuktikan bahwa hotel dan restoran kami menang dalam perlobaan yang diikuti ratusan Kabupaten dan Kota di Indonesia,” kata Bupati dua periode disuatu kesempatan.
Seperti diketahui pula, Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) terus melakukan pengembangan terhadap potensi-potensi wisata yang dimiliki alamnya. Kabupaten yang memiliki semboyan Loda Waimaringi, Pada Waimalala itu sangat unggul dengan kekayaan alamnya.
Pembangunan dan rehabilitasi Kekayaan alam terus dikembangkan guna membawa Sumba Barat Daya menuju pada kesejhateraan masyarakatnya. Sumba Barat Daya dengan kekayaan wisatanya, sebenarnya telah menyimpan tempat dihati para wisatawan asing atau pun wisatawan domestic.
Jumlah wisatawan yang mendatangi Kabupaten ini meningkat sebelum musim pandemi covid-19. Sumba Barat Daya yang kaya akan keelokan alamnya mulai memperkenalkan pesoana alamnya dimata internasional. Pengelolaan tempat wisata ini bukanlah hal yang mudah, melainkan membutuhkan ketrampilan dan kesabaran tersendiri.
Sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan aset wisata tersebut, Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya telah merancang satu program guna lebih dekat dengan potensi wisata yang ada. Salah satu program yang terus digelorakan yakni desa wisata. Program ini sendiri hadir untuk memberi tanggungjawab kepada setiap desa yang memiliki potensi wisata agar bisa tertata baik dan siap menerima wisatawan.
Untuk mewujudkan program tersebut, pemerintah kabupaten terus melakukan sosialisasi di setiap wilayah desa yang memiliki potensi wisata. Beberapa wisata unggulan yang sering didatangi wisatawan, diantaranya Kampung Adat Ratenggaro dan Danau Waikuri.
Kedua potensi wisata itu menjadi contoh untuk pengembangan wisata lainnya. Sebab penataannya sudah mulai dikembangkan. Baik distribusi karcis, keamanan pengunjung, dan tawaran-tawaran kerjainan masyarakat lokal menjadi pelengkap lokasi wisata tersebut. Potensi wisata yang berada di Wilayah kodi itu menjadi pilihan utama bagi wiasatawan yang mau menghabiskan sisa hari kerjanya. Dengan demikian, pendapatan ekonomi masyarakat di desa tersebut dapat meningkat.
Musim pandemi yang sudah melanda wilayah yang memiliki potensi wisata itu tidak mementahkan jiwa membangun pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya guna mewujudkan salah program tujuh jembatan emas. Yakni desa wisata. Hingga pada akhir tahun 2021 ini, pemerintah daerah terus melakukan evaluasi kerja yang berkaitan dengan pengelolaan wisata.
Guna meningkatkan mutu penataan, pemerintah SBD juga menggandeng beberapa lembaga swadaya masyarakat lainnya. Kolaborasi yang dilakukan membawa dampak perubahan yang apik pada aset wisata tersebut. Sehingga Tak heran Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Desa Wisata (Asidewi) bersama Asidewi NTT menggandeng sejumah pihak diantaranya LiveIn dan Telkomsel menggelar Live In 12.12 Soft Launching Special Guest di Kampung Adat Ratenggaro, Sabtu 12 Desember 2020 lalu. (Advertorial)