NTT-NEWS.COM, Kupang – Suasana Kerukunan antar umat beragama tergambar dari kebersamaan dalam bentuk Refleksi Bersama Makna Natal, Halal Bi-Halal Maulid dan Galungan oleh Imam Ustad diiringi Qasidah, Pater dan Pendeta diiringi Paduan Suara dan Pedanda yang diiringi dengan Tarian Bali.
Walikota Kupang Jonas Salean, dalam sambutannya mengatakan kehadiran tokoh lintas agama dan warga lainnya adalah bentuk kebersamaan dalam hidup kerukunan beragama di Kota Kupang, Kota Kasih yang tetap terjalin dengan memaknai sebagai satu keluarga Allah, yang terwujud dalam persekutuan lintas agama dengan menyatukan semua perbedaan.
Sementara Gubernur NTT Frans Lebu Raya, menyampaikan indahnya kerukunan umat beragama pasti ada, maka harus terus dijaga, dirawat dengan saling menghormati dan menghargai dalam keberagaman umat dengan menyatukan perbedaan.
“Tidak boleh ada konflik, tidak boleh ada perbedaan, tidak boleh ada Isis, tidak boleh ada premordialisme, ini semua bisa kita hadang karena adanya hubungan kekeluargaan yang terjalin dalam toleransi kedamaian,” ujar Lebu Raya.
Perayaan Natal Lintas Agama Kamis (7/1) di Gereja Gunung Sinai Naikolan ini mengusung tema Nasional “Hidup Bersama Sebagai Keluarga Allah”. Natal bersama tersebut dihadiri Gubernur NTT, Walikota Kupang beserta beberapa Pimpinan SKPD, Kapolsek Maulafa dan undangan lainnya. (dav)