Opini

MENJADI PAHLAWAN DI ERA MILINEAL, MUNGKINKAH

×

MENJADI PAHLAWAN DI ERA MILINEAL, MUNGKINKAH

Sebarkan artikel ini

(Refleksi Hari Pahlawan, Melanjutkan perjuangan Pahlawan dengan bersama membangun Kabupaten Sumba Barat Daya )

NTT-News.com, Opini-10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Ini bermula dari peristiwa 10 November 1945, antara militer Indonesia dengan tentara Inggris dan tentara Belanda disurabaya yang menewaskan 6.000 hingga 16.000 pejuang Indonesia, maka ditetapkanlah 10 November sebagai Hari Pahlawan melalui keputusan Presiden No.316 tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.

Menurut Wikipedia Pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanianya dan pengorbananya dalam membela kebenaran dan pejuang yang gagah berani. Pahlawan nasional diberikan kepada para pejuang yang berjasa kepada Negara Republik Indonesia, berjuang dalam Negara Indonesia, dan merebut kemerdekaan Republik Indonesia.

Merujuk pada pengertian kata Pahlawan diatas terbersit sebuah pertanyaan masih relevankah untuk menjadi pahlawan di Era Milineal, bukankah Indonesia sudah Merdeka? Lalu apa yang harus kita perjuangkan?

Chairil Anwar dalam puisinya yang berjudul Kerawang – Bekasi menulis,


Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa

Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan

Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa, Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata Kaulah sekarang yang berkata.

Dari penggalan puisi karya Chairil Anwar diatas sebenarnya ingin menunjukan bahwa perjuangan itu belum selesai, bahwa kita semua dipanggil dan diharapkan menjadi Pahlawan – Pahlawan untuk mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para Pahlawan dulu.

Menjadi pahlawan di Era Milineal ini tentu saja bukan dengan mengangkat senjata tetapi dengan memberikan yang terbaik yang mampu kita lakukan untuk perkembangan dan kemajuan Bangsa dan Negara.

Saat ini Pemerintah melalui berbagai programnya berusaha mendekatkan pelayan kepada masyarakat, Demikian pula dengan Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya. Sebagai warga masyarakat kabupaten sumba barat daya tentunya kita semua diharapkan menjadi pahlawan – pahlawan dalam menyukseskan program – program tersebut, demi kemajuan dan kabaikan bersama.

Menjadi Pahlawan pembangunan tidak harus dengan mejadi pelaku pembangunan itu sendiri tapi dengan menghargai dan menjaga serta merawat pembangunan yang sudah ada itu juga merupakan tindakan seorang pahlawan pembangunan.

Sebagai contoh sederhana yang dapat kita lihat di sekitar kita, begitu banyak tindakan vandalisme yang dilakukan di fasilitas – fasilitas umum di kabupaten Sumba Barat Daya ini, hingga pengrusakan lampu – lampu jalan di tepi jalan.

Akhir kata, marilah dihari pahlawan yang kita peringati hari ini, kita bangun kembali serta pupuk rasa mencintai pembangunan di daerah Sumba Barat Daya ini dengan bahu membahu, bergandengan tangan bersama mengisi kemerdekaan hasil perjuangan para pahlawan dulu, dengan menjaga pembangunan yang sudah ada dan mendukung pembangunan yang akan dilaksanakan.

Tambolaka, 10 November 2021
HERI NOPRIANTO AGUNG SERANG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *