NTT-News.com, Kefamenanu – Dengan dilantiknya Bupati dan wakil Bupati Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi NTT, Drs. Juandi David dan Drs. Eusebius Binsasi mendapat banyak ucapan serta banyak harapan baru di pundak beliau berdua selama masa kepemimpinan satu periode kedepan.
Pantaun Media ini Jumat, (26/02) banyak papan ucapan Proviciat yang tertera di depan Rumah Bupati TTU.
Begitupun harapan dan penantian datang dari kalangan Mahasiswa yang terhimpun dalam Organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GmnI) Cabang Kefamenanu, atas 100 hari Kerja Bupati yang dengan tekad akan menata Kota serta Birokrasi dalam Pemerintahan Kabupaten TTU.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia ( GMNI) Kefamenanu Francis Cristiano Ratrigis Mengatakan, selain menerjemahkan visi misi kedalam program kerja satu periode kedepan, pihaknya juga menanti terobosan baru janji 100 hari masa kerja Bupati Drs. Juandi David dan Wakil Bupati Drs. Eusabius Binsasi dalam melakukan penataan Kota Kefamenanu serta penataan birokrasi dilingkup Pemerintah Daerah Kab. TTU.
“Selain kita menerjemahkan visi-misi, Kita juga melihat terobosan baru dalam 100 hari kerja Bupati dan wakil Bupati yakni menata kota dan birokrasi di Pemerintahan ini,” Kata Tino.
Pada Kesempatan itu Tino Sapaan Akrab Ketua DPC GMNI Kefamenanu mengatakan, mengingat Daerah Kabupaten TTU, merupakan Daerah yang berada pada Zona perbatasan antara NKRI dan Timor Leste harapan besar terletak di Pundak Bupati dan wakil Bupati untuk membangun Daerah TTU menjadi lebih baik.
Dirinya juga mengatakan sangat menantikan janji – janji Bupati dan Wakil Bupati selama masa kepemimpinan satu periode kedepan yang tertuang dalam Visi – Misi.
“Merealisasikan visi misi adalah kewajiban utama setiap pemimpin daerah karena hal itu adalah tugas dan tanggung jawab yang harus diselesaikan. Oleh karena itu, GMNI sebagai organisasi gerakan akan berdiri sebagai garda terdepan untuk mengawal dan mengontrol jalanya roda pemerintahan yang baru ini , ” ungkap Francis. Sabtu, (27/02/2020).
Selain itu dirinya mengatakan, sesuai data BPS TTU persentasi jumlah penduduk miskin pada tahun 2020 berada pada angka 22,28 persen artinya sebanyak 56,98 ribu orang masih berada pada garis kemiskinan di Daerah Kabupaten TTU.
” Hal ini adalah tanggung jawab Pemerintah bersama semua stakeholder untuk merumuskan strategi baru dan kebijakan yang tepat dan berkeadilan guna menekan angka kemiskinan di TTU nanti,” Jelas Tino.
Selain itu, Pihaknya juga menyarankan agar penting bagi bupati dan wakil bupati yang baru ini melakukan pemetaan konsep pembangunan infrastruktur dengan porsi anggaran yang sudah ditetapkan.
Fridus Ciompah