Masih Ingat Kisa Asmara Zainuddin Dan Hayati? Berikut Pesan Moralnya Untuk Remaja Masa Kini

0
1641
Ketika Zainuddin mengulas kembali kisah cintanya kepada Hayati (Tangkapan layar Tiktok/@who.jeri)

NTT-News.com, – Kisa asmara Zainuddin dan Hayati pada film tenggelamnya kapal Van der Wijck, kini masih terngiang di telinga pengguna media sosial.

Pasalnya, film itu menceritakan harapan cinta Zainuddin kepada Hayati yang sudah menggebu-gebu, dipatahkan oleh tradisi adat.

Karena Hayati merupakan keturunan bangsawan Minangkabau, membuat cinta Zainuddin terhalang oleh keturunan dan kemiskina, sebab Zainuddin hanya berketurunan campuran Minang dan Bugis.

Baca juga: Usai Sidang Skripsi, Mahasiswa Kupang Ini Ungkap Hal Tak Terduga, Simak

Akhirnya, Hayati pun menikah dengan seorang pria kaya raya kebangsaan Minangkabau. Mendengar wanita idamannya menikah, membuat Zainuddin terbaring sakit ditempat tidur selama dua bulan.

Namun, ketika kondisinya membaik Zainuddin akhirnya berangkat ke pulau Jawa pertama kalinya, hingga menjadi seorang penulis terkenal di Surabaya.

Seketika itu, Karir suami Hayati mulai hilang, suami Hayati dipecat dari pekerjaannya. Hingga akhirnya Hayati dan suaminya tinggal sementara waktu dirumah Zainuddin.

Baca juga: Sidang Kasus Ferdi Sambo CS Segera Digelar, Begini Tanggapan Warga

Tidak menunggu waktu lama, ketika berada di rumah Zainuddin, suami Hayati sadar jika Hayati lebih pantas menjadi istri Zainuddin.

Akhirnya suami Hayati pergi meninggalkan Hayati dirumah Zainuddin. Dirinya menorehkan tinta di sebuah kertas yang berisikan bahwa dirinya telah mengiklankan Hayati untuk Zainuddin.

Zainuddin yang merasa kesal cintanya di hianati, merasah marah meskipun masih memiliki perasaan kepada Hayati.

Baca juga: Organisasi Mahasiswa di Kota Kupang Lakukan Ini Untuk Kampung Adat Wainyapu

“Lupakah kau siapa di antara kita yang kejam. Bukankah kau yang telah berjanji ketika saya diusir oleh Ninik mamak mu, karena saya asalnya tidak tentu orang hina Dina tidak tulen Minangkabau. Ketika itu kau antarkan saya kesimpangan jalan kau berjanji akan menunggu kedatanganku, berapapun lamanya,” ungkap Zainuddin.

Dirinya ketika itu belum menjadi penulis terkenal, Zainuddin hampir mati menanggung cinta. Hayati yang sudah menikah dengan pria kaya raya datang menjenguk Zainuddin dan menunjukkan jari manisnya yang sudah mengenakan cincin.

“Tapi kemudian kau berpaling ke yang lebih gagah, kaya raya, berbangsa, beradat, berlembaga, berketurunan. Kau kawin dengan dia, Kau sendiri yang bilang padaku bahwa pernikahan itu bukan paksaan orang lain tetapi pilihan hati kau sendiri, hampir saya mati menanggung cinta Hayati. Dua bulan lamanya saya tergeletak ditempat tidur kau jenguk saya dalam sakit ku, menunjukkan bahwa tangan kau telah berinang bahwa kau telah jadi kepunyaan orang lain, siapakah di antara kita yang kejam Hayati,” katanya sembari menahan linangan air mata.

Baca juga: Spot Wisata Ini Pernah viral, kini Sudah Tidak Terurus Lagi

Meskipun Zainuddin melayangkan beberapa surat kepada Hayati agar cintanya diterima, namun dirinya harus menerima balasan surat yang tidak sesuai harapannya.

“Saya kirimkan surat-surat, meratap, menghinakan diri memohon dikasiani. Tiba-tiba kau balas saja surat itu dengan suatu balasan yang tersudu di itik tak termakan di ayam kau katakan bahwa kau miskin, saya pun miskin,” jelas Zainuddin.

“Hidup tidak akan beruntung kalau tidak dengan uang, karena itu kau pilih kehidupan yang lebih senang mentereng, cukup uang, berenang didalam emas bersayap uang kertas,” tambahnya.

Baca juga: Siswa SMA Negeri 1 Wesel Wakili SBD Seleksi Pra POPNAS di Kupang

Hayati yang dulunya pernah merasakan hangatnya cinta Zainuddin hanya bisa meneteskan air mata sembari duduk membisu, Hayati hanya mampu memotong pembicaraan Zainuddin sambil menyebut namanya.

“Zainuddin,” kata Hayati sembari duduk menatap sang lelaki cinta lamanya sambil meneteskan air mata.

Zainuddin yang sudah menjadi pria kaya kala itu, dihadapan Hayati bertanya Siapakah di antara kita yang kejam Hayati, ungkap Zainuddin pada Hayati.

“Siapkah yang telah menghalangi seorang anak muda yang bercita-cita tinggi menambah pengetahuan, tetapi akhirnya terbuang jauh ke tanah Jawa ini hilang kampung dan halamannya sehingga dia menjadi seorang anak komedi yang tertawa di muka umum, tapi menangis dibelakang layar,” jelasnya lagi.

Hayati yang dicecar sejumlah pertanyaan tidak kuasa menahan air mata, dirinya pun hanya mampu menjawabnya dengan memanggil nama penulis terkenal itu.

Zainuddin, kata Hayati. Sontak, Zainuddin yang tengah mengenakan kemeja berjas, dengan pula dasi dilehernya menjelaskan kepada Hayati, tidak Hayati, saya tidak kejam, ungkap Zainuddin.

“Saya hanya menuruti kataku, bukankah kau yang meminta dalam suratmu supaya cinta kita itu dihilangkan dan dilupakan saja, diganti dengan persahabatan yang kekal. Permintaan itulah yang saya pegang sekarang kau bukan kecintaan ku, bukan tunangan ku, bukan istri ku, tetapi janda dari orang lain. Maka itu secara seorang sahabat bahkan secara seorang saudara, saya akan kembali teguh memegang janjiku dalam persahabatan itu, sebagaimana teguhku dahulunya memegang cintaku,” ucapan terakhir Zainuddin kepada Hayati dalam video unggahan akun Tiktok @who.jeri. (GUSTI)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini