NTT-News.com, WETIM – Dalam menjalankan fungsi pengawasan selaku Anggota Komisi IX DPR-RI, Ny. Ratu Ngadu Bonnu Wulla bersama BKKBN sebagai mitra kerjanya di Komisi IX melakukan kampanye penurunan Stunting di Pulau Sumba, Kamis (17/03/22) petang tadi di GKS. Puu Maliti, Kalembu Ndara Mane.
Ratu Wulla mengatakan kehadirannya bersama mitra untuk melakukan kampanye penurunan stunting yang merupakan salah satu upaya pengentasan stunting yang dicanangkan oleh pemerintah RI untuk mencapai target penurunan 10% prevalensi stunting nasional dari 24,4% menjadi 14% pada tahun 2024.
“Kampanye penurunan stunting ini akan menyasar kelompok ibu menyusui, remaja, calon pengantin dan keluarga pemilik balita di tempat itu,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Ratu Wulla menyampaikan bahwa Komisi IX DPR RI telah mendorong BKKBN sebagai motor kampanye penurunan stunting untuk dengan inovasi dan kreativitas terus menggalakan upaya untuk menurunkan prevalensi stunting nasional. Keseriusan memerangi stunting oleh komisi IX dengan menyetujui penetapan anggaran sebesar 25 triliun untuk penurunan stunting nasional.
“Selain itu, kami (Komisi IX) juga mendorong agar Kemenkes dan BKKBN juga Kementerian serta lembaga lainnya untuk melakukan intervensi dalam program secara spesifik dan sensitif terhadap upaya penurunan stunting Nasional,” tegasnya.
Ratu Wulla tidak lupa mendorong Pemerintah baik tingkat Kabupaten maupun Desa untuk melakukan rembuk stunting secara berkelanjutan serta menetapkan Perda ataupun Perbup untuk upaya percepatan penurunan stunting,” tambahnya lagi.
Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Nusa Tenggara Timur, Marianus Mau Kuru mengatakan sebagai mitra Komisi IX, dirinya mengucapkan terimakasih kepada Ratu Wulla sebagai Anggota Komisi IX DPR-RI Dapil NTT II yang sudah mendampingi dan mengawasi program – program yang sudah direncanakan dan tentunya sudah menyentuh masyarakat paling bawah.
“Kami upayakan untuk tahun depan lagi dengan dukungan dari Komisi IX program-program ini kami anggap penting dan kami sosialisasikan secara masif sampai ke Kabupaten/Kota Se NTT,” katanya.
“Di tahun 2022 kita fokus semua program prioritas dan salah satunya Stunting. Untuk Stunting, kami BKKBN sudah diamanahkan oleh Presiden menjadi koordinatornya. Untuk menekan penurunan stunting, kami BKKBN telah mengoptimalkan pelayanan melalui kader posyandu, dan juga melakukan penanganan dari hulu ke hilir. Dimulai dari sebelum anak lahir, yakni saat para ibu atau pasangan usia subur merencanakan akan menikah, mereka harus dicek kesehatannya,” ucapnya. (JEP)