NTT-News.com, Kupang – Koordinator Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi (Kompak) Indonesia, Gabriel Goa mengatakan bahwa Kepala Dinas (Kadis) Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi NTT tidak harus ‘kebakaran jenggot’ dengan pertanyaan wartawan ketika namanya disebut Plt Sekda dan Kadis PMD Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) bahwa Bimtek yang direncanakan itu juga merupakan hasil Koordinasi dengan Sinun Petrus Manuk sebagai Kadis PMD NTT.
Gabriel yang juga adalah Direktur Padma Indonesia menegaskan bahwa Sinun Pterus Manuk selaku kepala Dinas yang dibawa-bawa namanya bahwa Bimtek itu merupakan bhasil Koordinasi PMD SBD maka harus berani menyatakan ke publik bahwa tidak benar namanya dicatut dan siap memperkarakan Kadis PMD Sumba Barat Daya serta PLT Sekda SBD, Fransiskus Adi Lalo.
“Kalau benar Piet Manuk tidak terlibat, kenapa tanya balik wartawan apa maunya terus mengeluarkan statmen dikejar-kejar wartawan. Kalau tidak benar apa yang disampaikan para pihak yang membawa-bawanya namanya maka sampaikan secara terbuka publik bahwa itu pembohongan, jika tidak maka patut dicurigai adanya keterlibatan dia. Penyidik perlu menggali informasi dari Piet Manuk,” tegas Gabriel, Rabu 10 Juli 2019.
Menurut Gabriel juga, Kadis PMD Provinsi NTT-pun wajib hukumnya memberikan keterangan kepada pihak Polres Sumba Barat sebagai bentuk dukungan agar Dana Desa sungguh-sungguh dipergunakan untuk kemajuan Desa dan kesejahteraan rakyat di Desa, bukan untuk dikorupsi.
“Konsentrasi Pembangunan di Desa di NTT sangat diperlukan sekaligus mencegah warga Desa agar tidak tertipu bujuk rayu Mafiosi Human Trafficking lewat uang sirih pinang karena tiadanya lapangan pekerjaan di desa,” ujar Gabriel
Dia juga menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan KPK RI dan Bareskrim Mabes Polri untuk mendukung dan mengawal penanganan perkara OTT di Polres Sumba Barat. “Kita sudah koordinasi dengan menyerahkan beberapa data awal kepada KPK dan Mabes Polri,” bebernya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya Kadis PMD Provinsi NTT ‘kebakaran jenggot’ atau tidak terima namanya dicatut dalam kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) anggota Tipikor Polres Sumba Barat di SBD yang melibatkan Kadis PMD SBD, Alex Saba Kodi (tersangka) dan Kabid Pemerintahan Desa, Rinto Danggaloma (tersangka) serta staf Elisabeth Ki’i yang menjadi saksi.
Kepala Dinas PMD NTT, Sinun Petrus Manuk mengatakan bahwa dirinya tidak terlibat dalam kasus yang terjadi di SBD, dan berkaitan dengan persoalan tersebut Petrus meminta wartawan agar menanyakan persoalan itu kepada pemerintah SBD khususnya kepada Kepala PMD SBD.
Ketika wartawan mengkonfirmasi bahwa pernyataan itu disampaikan Plt Sekda SBD, Fransiskus Adi Lalo, bahwa pelaksanaan Bimtek sudah sesuai prosedur berdasarkan hasil koordinasi dengan Kadis PMD Provinsi NTT dan Kemendagri.
“Kalau pernyataan koordinasi itu dari Sekda (Fransiskus Adi Lalo) saya minta Ade tanyakan saja ke Sekda, siapa yang koordinasi, kapan dan apa isi koordinasinya. Pake surat atau koordinasi lisan, ketemu langsung atau sms atau WA?,” tuturnya dengan nada kesal, Selasa 9 Juli 2019.
Penulis : Rey/tim