NTT-News.com, Kupang – Wakil Gubernur Nu sa Tenggara Timur (NTT), Joseph Nai Soe kembali melantik pejabat tinggi Pratama Eselon II di lingkup Pemerintah Provinsi NTT. Pelantikan ini dilaksana, pada Jumat 6 Agustus 2021 di Kupang.
Adapun Pejabat yang dilantik diantaranya; Johanna E. Lisapally SH, M.Si, Jabatan Lama sebagai Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi NTT, dilantik dengan jabatan Baru sebagai Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT.
Dr. Drs. Zet Sony Libing, M.Si dari jabatan Lama sebagai Kepala Badan dan Pendapatan Aset Daerah Provinsi NTT, dilantik dengan Jabatan Baru sebagai Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT.
Ganef Wurgiyanto A.Pi, Jabatan Lama sebagai Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT dilantik dengan Jabatan Baru sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi NTT.
Dr. Drs. Jelamu Ardu Marius, M.Si dengan Jabatan Lama sebagai Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT, dan dilantik dengan Jabatan Baru sebagai Staf Ahli Gubernur Bidang Perekonomian dan Pembangunan.
Alexon Lumba, SH, M.Hum dengan Jabatan Lama sebagai Kepala Biro Hukum Setda Provinsi NTT dan dilantik Jabatan Baru sebagai Kepala Badan Pendapatan dan Aset Provinsi NTT.
Ambrosius Kodo, S.Sos, Jabatan Lama sebagai Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi NTT dilantik dengan Jabatan Baru sebagai Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Dra. Fluori Rita Wuisan, MM, dengan Jabatan lama sebagai Kepala Bagian Pemerintahan dan Otonomi Daerah Biro Pemerintahan Setda Provinssi NTT, dilantik dengan Jabatan Baru sebagai Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi NTT.
Wakil Gubernur NTT, Drs. Josef A. Nae Soi, pada saat itu mengatakan; setiap jabatan yang dimiliki harus ditandai dengan adanya kinerja untuk mampu menghasilkan kinerja yang bermanfaat bagi kemajuan daerah. Demikian dikatakannya saat memberikan sambutan dalam Pengukuhan dan Pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemerintah Provinsi NTT pada Jumat 6 Agustus 2021.
“Memiliki suatu jabatan itu tidaklah mudah. Pemilihan terhadap suatu jabatan memang ditentukan pada performance appraisal dan personal appraisal. Maka dari itu kinerja kita harus ada output dan outcome yang berguna bagi provinsi ni. Harus ada manfaatnya bagi banyak orang,” kata beliau.
“Jabatan yang diemban itu bukan semata milik kita sendiri, itu adalah berkah dari sang pencipta bagi kita dengan memiliki tanggung jawab sesuai amanatnya. Hidup kita ini adalah milik pencipta dan kita hanya pada hak guna pakai. Maka harus menggunakan jabatan sesuai dengan pelayanan kinerja bagi orang lain dan daerah,” ujar Wakil Gubernur.
Ia mengatakan, sejauh ini sudah ada perubahan mindset dari para ASN bukan lagi melakukan garapan tetapi melakukan kerja. Oleh sebab itu saat ini dibutuhkan kiat-kiat, strategi, taktik dan dibutuhkan kerja sama yang luar biasa.
Rey M
