
NTT-News.com, Wewewa – Plt. Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Drs. Ndara Tanggu Kaha (DT) kembali diajak petani yang tergabung di Gapoktan Air Hidup binaan GKS Wanno Rita, untuk melakukan panen raya. Panen atas keberhasilan bercocok tanam padi tersebut dilaksanakan di Desa Pada Eweta, Wewewa Timur.
Panen Perdana Padi Jenis Sintari VIII yang dibudidayakan oleh Kelompok Tani Air Hidup, dihadiri oleh Plt. Bupati SBD, Drs. Ndara Tanggu Kaha, Kepala Bank NTT Cabang Pembantu Elopada, Rudi H. Mochsen, Pejabat yang mewakili PPMT/Pusat Pelatihan Misi Terpadu, Widy, Kepala Bapeda Kabupaten SBD, Yohanes Oktavianus, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten SBD, Herman Gono Ate, Kepala Dinas Peternakan, Kepala Dinas PU, Camat Wewewa Timur, Kabag Humas, Ketua kelompok Air Hidup, Soleman Wola Mawo dan masyarakan petani sekitar.
Plt Bupati Sumba Barat Daya, Ndara Tanggu Kaha mengatakan, panen yang terlaksana hari itu atas kerja sama antara Bank NTT dan PPMT ini menjadi contoh bahwa dalam proses pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat melalui kemitraan dengan lembaga lain menjadi penting. Hal ini dianalogikan dengan sebidang lahan pertanian yang dikerjakan oleh banyak orang secara bergotong royong pasti membawa hasil yang lebih maksimal. “Kemitraan ini harus menjadi contoh karena belum terjadi di tempat lain,” tandas Plt Bupati SBD, Senin 2 April 2018.
Dia menuturkan, bahwa SBD punya program unggulan di bidang pertanian dengan pendekatan revolusi pertanian. Tujuan revolusi pertanian adalah meningkatkan kesejahteraan petani dengan menambah luas lahan garapan. Pertambahan luas lahan secara signifikan tidak dapat dikerjakan hanya dengan tenaga manusia. Oleh karena itu diperlukan mesin – mesin pertanian seperti traktor, mesin tanam, mesin panen dan seterusnya.
“Pemerintah melihat bahwa hal ini menjadi strategis untuk meningkatkan luas lahan sekaligus meningkatkan produktivitas pertanian yang tujuan akhirnya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat petani. Oleh karena itu pemerintah mengadakan alsintan baik dengan anggaran APBD II maupun dengan proposal-proposal ke Propinsi maupun pusat,” paparnya.
Pihaknya berharap agar setelah panen ini, dilahan yang sama dibudidayakan tanaman pasca panen terutama tanaman hortikultura. Pihaknya juga berharap agar siapapun bupati yang terpilih, tetap mempertahankan pertanian sebagai lokomotif pemabngunan untuk merubah kehidupan masyarakat.
Pejabat yang mewakili PPMT, Widy juga mengatakan bahwa PPMT adalah pusat pelatihan misi terpadu dengan semboyan Militan yakni melayani melatih dan mensejahterakan. PPMT hadir karena desa-desa mengalami kesulitan yang sangat besar walaupun potensi sumber daya alamnya juga sangat besar. PPMT akan memberikan pelatihan secara holystik yang meliputi pertanian organik, Perkebunan, Perikanan dan Peternakan.
Sementara Ketua Kelompok Air Hidup Soleman Wolla Mawo, atas nama kelompok tani mengucapkan terima kasih atas kebersamaan hari ini. “Kerja sama dengan lembaga PPMT dan Bank NTT dalam kemitraan membantu kami untuk menjadi petani yang semakin modern. Padi di sawah yang dibudidayakan ini adalah jenis Sintari VIII dengan produktivitasnya 6,6 ton/ha. Dalam kegiatan kita menggunakan pupuk organik. Pupuk kimia hanya dipakai pada petak tertentu yang sangat kurang produktifitasnya,” jelas Soleman. (Jep)