NTT-News.com, Tambolaka – Pemerintah Daerah (Pemda) Sumba Barat Daya (SBD) gencar tangani serangan hama belalang Kumbara yang menyerang tanaman pangan di SBD, tepatnya di Kecamatan Wewewa Tengah dan Wewewa Timur.
Segala upaya pemberantasan dan pencegahan dilakukan oleh petugas penyuluh pertanian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta mendapat dukungan dari satuan Pol PP, dan Pemerintah Desa setempat.
Meskipun hampir seluruh tim teknis telah berada di Lokasi untuk menangani hama belalang ini, Bupati dr. Kornelius Kodi Mete juga hadir disana dan ikut memberi suport kepada tim penanganan hama belalang. Tak hanya mensuport Bupati juga turut serta menghalau belalang dengan peralatan yang ada hingga malam pun tiba lalu bermalam di daerah serangan hama belalang.
Bupati Kornelius Kodi Mete dan Wakil Bupati Marthen Christian Taka yang didampingi oleh Kadis PUPR, Kadis Kominfo, Kepala BPBD, Camat Wewewa Timur, Kepala Bidang LKP Dinas Kominfo SBD, Kabid PIP Dinas Kominfo SBD, Camat Wewewa Selatan, dan masyarakat desa Dangga Mangu dan para media yang turun meliput langsung penanganan hama belalang di lapangan juga bersama tim satgas melakukan upaya-upaya pemusnahan hama belalang agar tidak bertambah banyak dan menyebar ke seluruh Kabupaten SBD.
Bupati Kornelius yang menginap di Desa Dangga Mangu, Kecamatan Wewewa Timur, Kabupaten SBD Nusa Tenggara Timur Senin malam dan ditemui media di lokasi Selasa (3/8/2021) pagi mengatakan upaya penanganan hama belalang harus dilakukan dengan kecerdasan, mengingat hama belalang kumbara ini sudah pernah menyerang SBD sehingga masyarakat sudah mengetahui cara penanganannya.
Untuk diketahui, serangan hama belalang menyerang pada tanaman sejak tanggal 27 Juli 2021 sampai saat ini telah mencapai 7 desa di antara Kecamatan Wewewa Timur dan Wewewa Tengah. Sehingga Kadis Pertanian SBD, Rofinus D. Kaleka lebih banyak berada di desa bahkan menginap di lokasi sebaran hama belalang untuk memantau langsung pelaksanaan penyemprotan di malam hari hingga pagi pukul 07.00 WITA.
“Kita harus bergerak bersama untuk menanggulangi masalah belalang ini, sebelum menyerang daerah persawahan dan kebun masyarakat. Kita sudah dapat ilmu penanganannya sejak dulu, maka langkah pertama yang kita lakukan adalah dengan melakukan penyemprotan di malam hari hingga pagi hari,” kata bupati yang kenal gemar bertani ini.
Kornelius Kodi Mete menjelaskan kalau siang hari belalang terbang dan hinggap di pohon-pohon yang tinggi, sehingga pada malam harilah waktu yang tepat untuk melakukan penyemprotan.
“Kita bersyukur saat ini belalang masih hinggap di pohon-pohon yang tinggi seperti pohon bambu. Kita akan lakukan upaya-upaya semaksimal mungkin untuk menekan perkembangbiakannya. Dan sambil berdoa pada Tuhan mengharapkan hujan segera turun, agar telur-telurnya yang ditinggal di tanah tidak sempat menetas dan bertambah banyak lagi,” ujarnya.
Rey M.