NTT-News.om, Kupang – Lomba Foto, Vlog, dan Blog yang digelar Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa waktu lalu mendapat kecaman dari berbagai pihak, tak luput juga dari Aktivis Kemanusiaan, Sarah Lery Mboik.
Dinas Pariwisata NTT, panitia dan dewan juri sebagai tim penilai mendapat kecaman keras bahkan, sempat adanya petisi menolak keputusan dewan juri, meskipun dalam klausul menyebutkan bahwa keputusan dewan juri mutlat dan tidak dapat diganggu gugat.
Lery Mboik dalam pernyataannya, menegaskan, kalau hasil lomba tersebut diprotes oleh masyarakat maka yang harus diprotes adalah yang menyelenggarakan karena panitia di bentuk oleh dinas.
Bahkan, pada media tersebut Lery menyatakan, kalau soal kinerja Dinas Pariwisata NTT bukan hal baru. Sementara potensi pariwisata di NTT sangat banyak yang mesti diangkat untuk dipromosikan.
Menanggapi pernyataan tersebut Kepala Dinas Pariwisata (kadispar) NTT Marius Jelamu geram, dan buka-bukaan soal kegiatan yang digelar Dinas Pariwisata. Dia menuturkan bahwa kegiatan tersebut adalah bagian yang diusulkan oleh tim percepatan pembangunan NTT dimana di dalamnya ada Sarah Lery Mboik.
Menurutnya, kegiatan tersebut tidak menjadi masalah untuk ia jalankan tetapi apa yang dikritik Sarah adalah bagian yang mereka usulkan. Sebab dewan juri bukanlah semuanya dipilih oleh dinas apa lagi diri Jelamu sebaga Kepala Dinas.
Dia bahkan buka-bukaan bahwa semua event-event nasional dan internasional dari Dinas Pariwisata dicoret dan apa yang diusulkan oleh tim percepatan pembangunan NTT, dimana didalamnya ada Sarah Lery mboik disiitulah yang diterima dan ada dalam Dinas Pariwisat ini.
“Semua yang kami usulkan untuk event promosi pariwisata baik nasional maupun internasional dicoret, yang ada anggaran yang diusulkan tim percepatan pembangunan di dalamnya ada Sarah Lery Mboik. Sudah begitu yang kerja semuanya ini adalah tim-tim mereka,” beber Marianus.
Tak terima dikritik dengan penilaian yang menurutnya Lery tak paham persoalan, Marius Jelamu dengan tegas mengatakan, jika dari penilaian kinerja mereka tidak baik maka ia sebagai pimpinan siap di Non Jobkan.
“Saya siap di non jobkan kalau kinerja kami tidak baik, kesiapan saya bukan hanya 1000 tapi 10.000 persen,” kata Jelamu kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (11/12/2018) petang.
Ia kemabali menegaskan, jika menurut Lery benar dinas pariwisata NTT belum maksimal maka dia mempersilahkan Lery Mboeik menyampaikan itu ke Gubernur NTT untuk diberhentikan sebagai Kadispar.
“Sampaikan ke ibu Lery agar ibu lery bisa disampaikan ke Pak Gubernur untuk menonjobkan saya. Apa lagi penialaian Ibu Lery bukan tujuannya ke saya saja tetapi semua Staf di Dinas Pariwisata, kami siap untuk Non Job,” tegasnya.
Dia mengatakan, selama masa kepemimpinannya ia bersama staf sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membangun pariwisata di Provinsi NTT. Ditambah lagi, Gubernur NTT, viktor Laiskodat saat ini sangat getol membangun Pariwisata.
“Pak gubernur itu orang cerdas dan sangat paham Pariwisata, selain itu ide-idenya bikin kita greget untuk kerja, tapi apa yang disampaikan ibu Lery itu bahasa ketidakpahaman, kami ini sudah kerja maksimal untuk bangun Pariwisata NTT,” tandasnya.
Jelamu mengatakan, kalau kegiatan lomba Foto, Vlog dan Blog itu sebenarnya bukan kegiatan Dispar NTT tapi itu usulan dari tim percepatan pembangunan.”Itu bukan usalan kegiatan dari kami tapi dari tim percepatan pembangunan dan kami tetap bekerja maksimal, apapun keputusan Juri adalah mutlak,” tegasnya. (rey)