NTT-News.com, Tambolaka-Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya(SBD), Kornelius Kodi Mete menyebut belum ada tanda-tanda kerawanan pangan di SBD. Hingga saat ini, Kata Kodi Mete, masyarakat di wilayah pimpinannya terus memanfaatkan lahan tidur guna meningkatkan kebutuhan pangan. Untuk memudahkan pengolahan lahan oleh petani, pemda SBD lewat dinas pertanian telah meluncurkan hand tracktor besar sebanyak 5 unit.
“saat ini, belum ada tanda-tanda kekurangan kebutuhan pangan di Kabupaten Sumba Barat Daya. Masyarakat kita masih mampu memenuhi kebutuhannya dengan menggarap lahan-lahan tidur untuk bercocok tanam. Pemda juga terus melakukan monitoring, serta membantu kegiatan petani dengan meluncurkan 5 unit tracktor besar,”ucap Kodi Mete saat konferensi pers kebijakan ketahanan pangan menghadapi musim tanam tahun 2021 pada Rabu(22/09/2021), di lopo rumah jabatan.
Menurut Kodi Mete, masyarakat Kabupaten SBD lebih dominan bekerja sebagai petani. Untuk itu, Kodi Mete meminta Dinas Pertanian, dinas Ketahanan Pangan, dinas kelautan, Camat dan Kades untuk mendorong dan mendukung kegiatan masyarakat dalam meningkatkan kebutuhan pangan keluarga baik secara moril dan materi. Dengan kerja sama yang baik, dirinya meyakini bisa mewujudkan misi Kabupaten SBD yaitu Desa yang berkecukupan pangan.
“saya meminta supaya semua instansi terkait hingga pemerintah desa bisa mendorong dan mendukung segala bentuk usaha masyarakat guna meningkatkan kebutuhan pangan. Misalkan penyediaan irigasi air, benih jagung, padi dan lain sebagainya,”pintah dirinya.
Walaupun musim saat ini kurang bersahabat, Kodi Mete mengatakan bahwa beberapa wilayah kecamatan sudah mulai bercocok tanam. Dirinya mencontohkan di wilayah Wewewa bahwa hampir semua masyarakat telah menanam jagung. Sehingga, dirinya menghimbau supaya masyarakat lain dapat termotivasi untuk segera membersihkan lahan.
“benar, musim tanam tahun ini sepertinya tidak menentu dikarenakan iklim yang kurang kondusif, tetapi coba kita lihat bersama ke arah wejewa, masyarakat sudah habis membersihkan lahan kebunnya dan bahkan sudah ada yang menanam, walaupun baru setetes air hujan yang membasahi lahan mereka. Artinya kita yang lain harus termotivasi dengan apa yang dilakukan saudara kita di wejewa,”himbau dirinya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh media ini, pemerintah Kabupaten SBD lewat dinas pertanian masih terus melakukan penyemprotan terhadap hama belalang kumbara. Pasalnya, perkembangan hama belalang kumbara sangat cepat, sehingga pemerintah membutuhkan waktu cukup untuk membasmi hama tersebut.(Rian)