NTT-News.com, Kupang – Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang terus berusaha menekan laju angka inflasi di daerahnya dengan melaunching Kampung Sadar Inflasi di Kelurahan Kayu Putih, Rabu (3/8) lalu. Kegiatan tersebut dilauncging langsung oleh Wakil Walikota (Wawali) Kupang, dr. Hermanus Man.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Bank Indonesia Perwakilan NTT, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Kupang, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Kupang, Kabag Perekonomian Setda Kota Kupang, Lurah dan Ketua LPM Kelurahan Kayu Putih, Ketua RT/RW serta masyarakat Kelurahan Kayu Putih.
Wakil Walikota (Wawali) Kupang, dr. Hermanus Man, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Bank Indonesia dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kupang yang telah bersepakat meluncurkan serta mendukung program Kampung Sadar Inflasi, melalui aksi penanaman kluster cabai merah sebagai simbol memerangi dampak buruk dari inflasi, karena kenaikan harga cabai merah saat ini menjadi salah satu penyumbang kenaikan tingkat inflasi di Kota Kupang.
Baca juga: Januari 2020 NTT Alami Inflasi, Ini Pemicunya
Kampung Sadar Inflasi menjadi salah satu program unggulan hasil kegiatan High Level Meeting dan Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah Triwulan III Kota Kupang, yang berlangsung di Ruang Garuda, Kantor Wali Kota Kupang pada Selasa (2/8/2022). Secara tahunan, inflasi NTT pada Juli 2022 tercatat sebesar 5,30% year on year (yoy), lebih tinggi dari inflasi nasional sedangkan bobot inflasi di Kota Kupang yakni 80,4% paling tinggi dibandingkan dengan kabupaten lainnya di NTT.
Melihat kondisi tersebut untuk mengendalikan laju inflasi di Kota Kupang, Wawali mengajak masyarakat Kota Kupang untuk menambah produksi pasokan bahan pangan rumah tangga, dengan cara memanfaatkan lahan rumah untuk menanam bahan pangan di rumah masing–masing.
“Cabai, bawang, tomat, merupakan bahan kebutuhan pangan sehari–hari yang mempengaruhi perekonomian di Kota Kupang. Jika kita bisa menaikan produksi bahan pangan, maka inflasi dapat dikendalikan sehingga perekonomian akan menjadi lebih baik,’’ tambahnya.
Baca Juga: Walikota Bersama TPID Pantau Stok dan Harga Sembako Jelang Nataru
Strategi pengendalian inflasi lain menurutnya yakni Pemerintah Kota Kupang bersama TPID akan membuat program kegiatan operasi pasar dan pasar murah yang bekerja sama dengan distributor. Kegiatan ini direncanakan tiap bulan. Meskipun masa jabatan Wali Kota dan Wakil Walikota Kupang akan berakhir dalam bulan ini, dia memastikan bahwa kegiatan operasi pasar tetap akan berjalan hingga akhir tahun ini.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, dalam sambutannya menyampaikan akan mengawal jalannya Inflasi di Kota Kupang. Menurutnya ada dua cara yang dilakukan oleh Bank Indonesia untuk menjaga kestabilan perekonomian. Yang pertama adalah mengendalikan laju inflasi sehingga kesejahteraan masyarakat tidak menurun, yang kedua adalah menjaga nilai tukar mata uang rupiah.
“Bagaimana kita memahami bahwa inflasi berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup kita dan itu menjadi tugas pokok pemerintah daerah bersama dengan Bank Indonesia. Harga bahan pangan saat ini meningkat. Oleh karena itu kita kendalikan dengan langkah – langkah tradisional konkret untuk membangkitkan ekonomi Indonesia. Contohnya minyak goreng dapat diganti dengan membuat minyak kelapa, tentunya akan lebih sehat. Selain itu lahan juga dapat dimanfaatkan untuk menanam cabai, terong dan tomat,” jelasnya. (*PKP_dev/adv)