Lintas Flobamora

Beredar Video MPLS Siswa Baru, Oknum Panitia Memberi Edukasi Tidak Bermoral

×

Beredar Video MPLS Siswa Baru, Oknum Panitia Memberi Edukasi Tidak Bermoral

Sebarkan artikel ini
screenshoot siswa SMP yang sedang MLPS

NTT-News.com, Webar – Pengguna Facebook dihebohkan dengan video berduarasi 02:01 menit yang pertontonkan seorang siswa baru yang sedang mengikuti Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah(MPLS). Tampak terlihat, Siswa yang berseragam SMP mengenakan atribut selayaknya siswa yang sedang mengikuti Masa Orientasi Siswa(MOS).

Diketahui, sikap oknum panitia  yang mengggunakan kata kasar dalam video tersebut, terjadi di lembaga pendidikan Sekolah Menengah Kejuran(SMK) Gloriam Wanno Muttu, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya.

Siswa baru itu dibentak dengan nada tidak berpendidikan. Serta memaksa anak itu untuk menyanyikan lagu Garuda Pancasila.

“menyanyi sudah an**ng,”ucap seorang oknum panitia dengan suara perempuan.

“ko tidak nyanyi, ko mau kena tampar, saya bawa dia kembali SMP, biar kembali kelas satu,”sambung kedua oknum panitia yang dikenali berjenis kelamin laki-laki.

Ketika Siswa baru itu mulai menyanyikan lagu Garuda Pancasila dengan keliru. Seorang oknum panitia itu langsung membentak dengan nada tak bermoral.

“penukun, dia pendukung pancasila ini, pendukun? kapan kau dukung,”ucap ketiga oknum panitia itu.

Video yang belum diketahui pengunggah pertama itu telah viral diberbagai group facebook Sumba. Salah seorang pengunggah video di group “BERITA SUMBA BARAT DAYA II” sekitar tiga jam yang lalu dengan nama akun facebook, Angel Wadas bernada keras dalam menanggapi isi video tersebut. Dirinya merasa kesal dengan edukasi yang diterapkan panitia kepada peserta didik baru.

“We panitia MOS berikan teladan yang baik buat murid baru. Jangan Kom kata An**ng yang ko ajarkan kepada murid baru. Harusnya ko su tau beretika makanya ko terpilih jadi PANITIA, Jadi Kaka kelas jangan sok2an membinatangkan anak orang, dan sedihnya lagi ada yang bilang pulangkan di SMP, emang ko sndiri yang berhak masuk di SMK situ?? Emng ko yang kelolah skolah itu jadi ada? Sok keras Skali anda, ingat woi… Tanpa orang sabar yang ajairin ko dulu, tidak mungkin ko jadi bgitu. bahasa Indonesia saja masih jatuh bangun, sok hebat dengn murid baru. Woi tau tidak? Itu gara2 ulah kalian sok kasar2 jadi anak itu hilang mental. Udah gitu sok publikasikan lagi, biar apa coba??

Biar banyak yang dengar Ko PU kata an**ng kah?? #Paham?? #SMK  Gloriam Wanno Muttu #Panitia MOS sok keren sok hebat “.tulis Angel Wadas pada caption video itu.

Postingan yang disertai video itu telah mendapatkan 344 like, 301 komentar dan 260 kali dibagikan. Dalam video berdurasi 02:01 menit itu sontak membuat netizen dalam menanggapinya dengan nada kesal terhadap oknum panitia.

Seperti yang dikomentari oleh salah seorang dengan nama akun facebook Anggraini Natara,menyebut bahwa sikap arogansi oknum panitia merupakan bentuk bullying. Memurutnya mental anak tidak bisa dibentuk dengan gertakan.

“Ini bullying, Kasihan skali psikis anak yg jd korban,mental kepercayaan diri anak tdk bisa dibentuk dengan bentakkan, Sekolah mana ini yg msh berlakukan kegiatan orientasi siswa seperti ini?Saya tnya sekolah karena bagaimanapun panitia pelaksananya pasti sudah dipilih dan dipersiapkn dari pihak sekolah dengan baik apa yang harus mereka lakukan ke peserta “orientasi”. Sangat disayangkn sekali,smoga tidak ada lg panitia mos diranah pendidikan yg menggunakan cara-cara spt ini #Savethechildren #berpihakpadaanak #stopbullying,”tulis Anggraini dikolom komentar.

Selain itu, akun facebook bernama,Juliana Nata, juga memberi komentar pedas terhadap isi video yang sedang viral itu. Dirinya menyebut bahasa yang digunakan oleh oknum panitia yang membentak siswa baru itu tidak baik dan benar.

“Bahasa  Indonesia juga jatuh bangun, sok-sok bentak yang tidak jelas, sebagai panitia MOS yang teladan dan disiplin  harus  mengajarkan tatakrama yang baik. dimana harga diri kalian kalau seandainya diperlakukan seperti itu. Dan semoga saja  nanti kalian kuliah tidak dibuat begitu. Tolong guru bahasa Indonesia ajar muridnya berbahasa yang benar dan baku. Jangan bikin malu-malu saja,”tulis Juliana.

Untuk diketahui, wartawan media ini belum berhasil konfirmasi kepala sekolah dan guru bagian kesiswaan.(R***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *