NTT-News.com, Webar – Rumah seorang duda di Desa Pero, Kecamatan Wewewa Barat hangus terbakar. Bencana tak terduga itu menyebabkan harta benda yang dimilikinya hangus terbakar. Bahkan, hanya pakaian di badan yang tersisa.
Hingga saat ini, belum ada kepedulian dari pemerintah setempat dalam tanggap musibah yang di alami oleh seorang duda tersebut.
Sementara pihak korban terus melakukan komunikasi dengan pemerintah Desa. Sayangnya, belum ada aksi kepedulian yang dilakukan dalam mengindahkan keluhan keluarga korban.
Seperti yang dikatakan korban kebakaran, Petrus Umbu Pati mengaku belum mendapatkan bantuan apa pun dalam menangani musibah yang menimpahnya. Ia sangat merasa kehilangan atas musibah yang telah menghilangkan harta bendanya. Dia menyebut bahwa hanya pakaian dibadan yang tersisa dari kebakaran tersebut.
“Saat itu, senin pukul 04.00 pagi rumah saya terbakar, saya tidak berada di rumah saat itu, anak-anak saya juga tidak ada,” ungkapnya ketika ditemui dikediamannya, Rabu (16/03/2022).
Petrus menuturkan bahwa kerugian yang ia alami diprediksi sekitar 80-an juta. Dengan perincian, motor satu unit, alat rumah tangga, ternak ayam, padi 1 karung, jagung 14 karung, uang Rp,1.500.00, Kaca sinar, Aki besar dan hanphone 3 unit(samsung, iped dan Nevos).
Selain itu, KTP, Kartu Keluarga, Ijasah SD dan SMP, kartu PKH, buku rekening, kartu ATM, akta kelahiran, kartu KIS dan surat vaksin pertama kedua semua ikut terbakar dalam musibah tersebut.
Saat ini, keluarga sedang bertahan hidup di gubuk sederhana yang di diirikan sesudah kebakaran. Petrus menambahkan bahwa keluraganya hanya bisa bertahan hidup dengan makanan dan minuman apa adanya.
“Kami hanya bisa bertahan hidup dengan apa adanya, ada anak-anak saya sedang sekolah, pakaian sekolah mereka juga terbakar,” jelasnya.
Ia menyebut pihak sekolah telahengunjungi kediamannya serta memberikan donasi yang bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga untuk beberapa waktu.
Dikesempatan itu juga, Petrus mengaku belum ada pemerintah desa yang datang melihat kondisi rumahnya. Namun ia tetap membangun komunikasi dalam mengurus rekomendasi ke pemerintah kabupaten.
Ia berharap bisa mendapat donasi dari berbagai pihak guna mengurangi beban hidupnya. RIAN)