NTT-News.com, Kefamenanu – Jumlah penderita penyakit muntah dan berak (Muntaber) di Kabupaten Timor Tengah Utara, dalam dua pekan terakhir ini terus meningkat. Di Rumah Sakit Umum Daerah Kefamenanu misalnya, hingga kini sebanyak 42 Kasus, pasien lainnya yang masih menjalani perawatan di RSUD TTU.
Penyakit muntaber pada umumnya tidak hanya menyerang anak-anak, tapi juga orang dewasa. Adapun gejala awal yang dialami para pasien umumnya adalah sakit perut disusul muntah-muntah yang diiringi buang air besar secara terus-menerus.
Pelaksana Tugas Direktur RSUD TTU, Robertus Tjeunfin kepada sejumlah awak media di ruang kerjanya, (Rabu 11/10/2017) mengatakan penyebab meningkatkan Wabah Muntaber di TTU disebabkan oleh pola hidup masyarakat yang kurang sehat.
“Muntaber ini disebabkan karena sanitasi yang buruk dan pola hidup sehat yang tidak baik dan sehat,” jelas Robert.
Selain itu juga, lanjutnya, banyak masyarakat yang masih berpedoman pada perilaku hidup yang masih kurang sehat seperti Mencuci tangan sebelum dan sesudah BAB, dan mencuci tangan Sebelum dan Sesudah Makan, serta menjaga Kebersihan diri.
Dikatakan Robertus, Kasus Muntaber ini biasanya meningkat pada puncak musim panas seiring dengan kurangnya ketersediaan air bersih. “Peningkatan Kasus wabah Muntaber ini terjadi pada puncak musim panas,” kata Robert.
Terkait solusi untuk menghindari wabah Muntaber tersebut, Robertus menghimbau seluruh masyarakat untuk budayakan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. “Masyarakat itu harus Tingkatkan perilaku hidup bersih dan sehat terutama jamban keluarga,” himbaunya. (Peter)
