
NTT-News.com, Kupang – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Kornelis Kodi Mete mengatakan dokter spesialis selalu menolak, jika ditempatkan di Daerah Tertinggal Perbatasan dan Kepulauan Terluar (DTPK) dan Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK).
“Akibatnya dokter- dokter spesialis tertumpuk di perkotaan,” kata Kornelis pada acara Forum Fasilitas Kesehatan di Kupang beberapa waktu lalu.
Menurut dia, pihaknya terus berupaya untuk memenuhi pelayanan medis spesialis di pulau terluar atau daerah terpencil, dengan menempatkan dokter spesialis.
Dia mengatakan resistensi dokter spesialis yang bekerja di pulau terluar sangat rendah. Kalaupun ada dokter spesialis yang berkenan bekerja di daerah itu, jangka waktunya sangat singkat.
Sehingga tenaga kesehatan masih menumpuk di perkotaan, karena kebijakan distribusi tenaga kesehatan masih mengunakan pendekatan satu kebijakan untuk semua daerah. “Padahal situasi di tempat terpencil sangat berbeda dengan daerah lainnya,” ujarnya.
Karena itu, dia berharap pemerintah daerah harus ikut bersinergi dalam upaya peningkatan minat dokter spesialis agar bersedia ditempatkan di daerah-daerah terpencil. “Harus memperhatikan ketersediaan logistik, sarana dan prasarana kesehatan,” ujarnya. (*/lm)