NTT-News.com, Oelamasi – Bupati Kupang, Ayub Titu Eki memberhentikan dua pejabat eselon II dan dua penjabat eselon III dilingkup satuan kerja perangkat daerah, (SKPD) Kabupten Kupang. Masing-masing yakni, Kepala Dinas (Kadis) Kehutanan dan Perkembunan dan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga.
“Saat sidang LKPJ APBD 2015 Selasa, 26 April 2016 itu sudah ada surat pemberhentian tiga pejabat dari Dinas Kehutanan oleh Bupati,” kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah, (BKD) Mesakh Liufeto, kepada media ini Kamis,(28/04) di ruang kerjanya.
Dia menyebutkan bahwa ketiga pejabat itu diantaranya Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Marten Bekuliu SH, Sekertaris Agus Lasi, dan salah satu Kepala Bidang yang biasa disapa Agustina.
Sendangkan Kepala Dinas PPO, Yayuk Eka Hardaniari MT yang baru berbakti kurang 15 bulan itu, kata Liufeto, SK dari Bupati Kupang sudah diterbitkan Rabu, (27/04) kemarin. “Kalau ibu kadis PPO SK baru keluar kemarin,” terang Liufeto.
Menurut Liufeto ke empat pejabat ini dinonjobkan karena hilang kepercayaan dari pimpinan, yang kongkritnya telah melanggar poin kesepakatan dalam pakta integritas.
“Ada salah diktum dari 7 poin Fakta Integritas ini yang dilanggar sehingga tanpa berita acara seperti yang biasa terjadi, lansung diberhentikan,” tandas Liufeto
Menyikapi hal ini kedua mantan Kepala Dinas bersangkutan, yakni Marten Bekuliu dan Yayuk E. Hardaniari yang berhasil wawancarai wartawan diruang kerja baru di BKD Kabupaten Kupang mengatakan, tetap menghargai dan siap melaksanakan SK Bupati No 821. 21/05/BKD Kab Kupang/2016.
Sebelumnya Bupati Kupang, Ayub Titu Eki mengatakan, penyebab keempat pejabat itu dinonjobkan, karena kurang menangkap apa yang diinstruksikannya.
“Mereka kerja taputar, sehingga saya non jobkan supaya matanya tape’e (terbuka) begitu. saya juga sudah ulang kali intruksi tapi sonde (tidak) ada hasil,” kesal Titu Eki disela sidang LKPJ 2015 lalu. (George)
Saya mendukung sekali apa yang dibuat oleh Bupati Ayub Titu Eki, kalo memang ada pejabat yg tidk menunjukan kinerja di berhentikan saja dari jabatannya dari pada makan gaji buta sa. Lanjut Terus ….