Dosen Peternakan Unimor Aplikasikan Complete Feed Pada Penggemukan Sapi Bali

0
321
Dosen Peternakan saat memberikan arahan

NTT-News.com, Kefamenanu – Dosen Program Studi Peternakan, Universitas Timor (Unimor) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) mengaplikasikan complete feed pada penggemukan sapi bali di Kelompok tani/ternak Nekmese, Desa Usapinonot, Kecamatan Insana Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).

Hadir pada kesempatan tersebut ketua tim Dr. Paulus Klau Tahuk, S.Pt., MP, anggota tim Gerson Frans Bira, S.Pt., M.Si, Ketua Kelompok tani/ternak Nekmese Leonardus Leu dan anggota kelompok.

Ketua Tim LP2M Dr. Paulus Klau Tahuk, S.Pt., M.P melalui anggotanya Gerson Frans Bira, S.Pt., M.Si mengatakan Complete feed yang dilatih dan diaplikasikan pada kelompok tani Nekmese merupakan hasil penelitian yang selama ini telah dilakukan oleh tim guna mempercepat pertumbuhan ternak.

Berdasarkan penelitian tahun 2019, katanya, ternak sapi bali yang dipelihara selama tiga bulan menunjukkan, Complete feed tersebut disusun untuk meningkatkan pertambahan berat badan pada ternak sapi bali sebesar 0,75–1 kg/ekor/hari.

“Selama ini peternak kita memelihara ternak dengan sistem intensif atau paronisasi membutuhkan waktu yang cukup lama sekitar 1,5-2 tahun untuk mendapatkan berat ternak yang sesuai untuk dapat dijual,” ujarnya saat ditemui di Aula Kelompok Tani/Ternak Nekmese pada Rabu, (04/08/2021).

Gerson menjelaskan, complete feed tersebut memanfaatkan bahan makanan yang mudah ditemui dan harga terjangkau oleh masyarakat di desa tetapi memiliki kandungan nutrisi cukup tinggi berupa daun gamal, jagung, dedak padi, rumput alam, jerami padi dan brand pollard kemudian dicampur sesuai dengan kebutuhan ternak penggemukan.

“Sehingga dengan adanya kegiatan ini sangat membantu kelompok tani/ternak untuk mempersingkat waktu pemeliharaan,” jelasnya.

Sementara itu Ketua Tani/ternak Nekmese Leonardus Leu saat ditemui secara terpisah mengatakan, pihaknya selama ini untuk menjual ternak membutuhkan waktu satu sampai dengan 2 tahun pemeliharaan sebelum menjualnya padahal bahan pakan berupa daun gamal, jagung, rumput alam, jerami padi mudah ditemui.

“Kami mau seperti ini karena, walaupun pemeliharaan 6 bulan saja, kami kalkulasikan dalam proses pemeliharaan kami masih tetap rugi apalagi dalam jangka waktu satu sampai dengan dua tahun, yang jelas sangat rugi,” ungkapnya.

Dirinya mengatakan, proses penggemukan dengan metode complete feed tersebut hal baru bagi pihaknya tetapi sangat cepat dan tepat untuk di aplikasikan di kelompok tani/ternak bersama anggotanya dan dirinya memastikan pihaknya akan menerapkan complete feed pada penggemukan sapi bali di kelompok tersebut.

“Kami memang masih kekurangan mesin coper untuk memudahkan pencacahan rumput alam dan jerami padi tetapi akan usahakan dengan meminta bantuan kepada pemerintah daerah tetapi kami pastikan complete feed akan diterapkan di kelompok kami ini,” jelasnya.

Kegiatan pembuatan complete feed tersebut berjalan lancar hingga selesai bersama mahasiswa Program Studi Peternakan, Universitas Timor dan kelompok tani/ternak Nekmese.

Laris Mataubana

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini