NTT-News.com, Kupang – Anggota Komisi I DPR RI melakukan kunjungan kerja, (Kunker) inspeksi program infrastruktur telekomunikasi ke Nusa Tenggara Timur (NTT) dilakukan selama dua hari dari tanggal 23 sampai dengan 25 Januari 2020.
Dalam kunjungan kerja ini anggota Komisi I DPR RI melakukan dialog dan diskusi bersama Dinas Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo), Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kepala Dinas Kominfo NTT, Aba Maulaka, dalam sambutannya mengatakan selama satu tahun terakhir, Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, (Kominfo), Provinsi Nusa Tenggara Timur(NTT), telah melakukan gebrakan digitalisasi diberbagai sektor.
Setidaknya ada dua sektor yang menjadi fokus digitalisasi dari Kominfo NTT. Diantaranya adalah sektor pariwisata dan sektor perikanan.
Untuk sektor perikanan, ditambbahkan, Aba Maulaka, pihaknya telah mengembangkan aplikasi yang diberi nama Aplikasi Laut Nusantara (ALN). Aplikasi yang tercipta atas kerjasama Kominfo NTT dan XL Axiata ini diklaim mampu mendeteksi keberadaan ikan di laut. Sehingga aplikasi ini dapat membantu nelayan saat menangkap ikan laut.
Untuk Sektor Pariwisata, Aba mengaku, Kominfo memiliki aplikasi yang diberi nama aplikasi Tapaleuk. Aplikasi karya Eltyasar Putrajadi ini diklaim mampu mengeksplore dan mempromosikan tempat wisata di seluruh NTT.
Dan aplikasi ini pula, masyarakat ataupun wisatawan dapat mengetahui informasi tentang wilayah NTT. Mulai dari lokasi wisata, instansi pemerintah mau pun, swasta hingga pusat perekonomian seperti toko, kios, hotel, rumah makan.
Tak hanya itu, lembaga pendidikan, fasilitas hiburan, industri-industri kecil serta fasilitas ATM hingga lokasi tambal ban pun dapat diakses dengan aplikasi ini.
“Aplikasi elektronik ini untuk mendorong pertumbuhan pariwisata dan sekolah di NTT,” jelasnya.
Dr Abdul Kharis Almasyhari, Ketua tim Kunker spesifik program infrastruktur Komisi I DPR RI sekaligus Wakil Ketua Komisi I DPR RI, dalam kesempatannya memperkenalkan rombongan Komisi I DPR RI di ruangan Hotel Sotis Kupang, Kamis 23 Januari 2020.
Acara berikutnya pemaparan program Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi oleh Anang Latif, Direktur Utama Bakti.
Kemudian, diteruskan dengan seasen diskusi selama lebih kurang 2 jam tentang Aksesibilitas dan Informasi untuk terus membangun infrastruktur telekomunikasi dan penyediaan Base Transceiver Station (BTS) di wilayah Blankspot Telekomunikasi di NTT.
“Kami banyak melihat mitra kami, baru kenal kami Utama Bakti dan banyak juga layanan Umum (BLU) seperti ada beberapa perguruan tinggi maupun rumah sakit yang kebanyakkan bukan BMUN,” kata Anang.
Sedangkan untuk diketahui, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi atau lebih akrab dikenal dengan sebutan BAKTI merupakan salah satu lembaga dibawah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemnkominfo).
BAKTI merupakan sebuah badan yang sebelumnya memiliki nama Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika.
Penulis: Rafael
