Wewewa Barat Terus Genjot Pengembangan Pertanian Holtikultura

0
322
Camat Wewewa Barat, Antonius Kette

NTT-News.com, Webar – Dalam rangka mendukung program 7 Jembatan Emas Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya yaitu Desa berkecukupan Pangan melalui Kecamatan Wewewa Barat kembali memulai tanam perdana cabe dalam rangka upaya mendorong dalam pengembangan komoditi Hortikultura sesuai visi dan misi Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya 2018 – 2023.

Kegiatan tanam perdana cabe itu dilakukan bersama-sama oleh Bupati Sumba Barat Daya, Kepala Dinas Pertanian, Camat Wewewa Barat, Penyuluh Pertanian Lapangan, serta Kelompok Tani OLE AWA di Desa Kalembuweri di Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya. Penanaman perdana komoditas Cabe itu dilakukan di area pertanian seluas 2 HA yang akan dilakukan oleh Kelompok Tani OLE AWA, Senin 6 Desember 2021.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Barat Daya Rofinus Kaleka mengatakan, komoditas hortikultura tahun 2021 ini yang dikembangkan adalah jenis aneka Cabe. Komoditas cabe yang ditanam hari ini itu digerakkan oleh camat Wewewa Barat Kata Rofinus, kepala dinas saya men-support yang diharapkan oleh pak camat di sini seperti ketersediaan air sumber benih dan rumah titip.

Lebih lanjut Rofinis mengatakan, Ketahanan pangan di kabupaten Sumba Barat daya bukan hanya pada padi dan jagung saja tetapi sektor tanaman holtikultura dan juga sektor perkebunan sebagai pangan substitusi untuk menutupi kekurangan pangan yang lain.

Camat Wewewa Barat Antonius Kette mengatakan, kegiatan tanam perdana cabe di Wewewa Barat terutama di kelompok Ole Awa merupakan kegiatan Kolaborasi antara Penyuluh Pertanian di Wewewa Barat dan masyarakat dan pemerintah untuk mendukung ketahanan pangan di Sumba Barat Daya. Dan salah satu syarat pemerintah pada saat ini menyalurkan bantuan kepada masyarakat harus memiliki kelompok tani.

“Saya harap para penyuluh selalu hadir di tengah-tengah kelompok tani untuk mendampingi para petani dalam bekerja agar para penyuluh memberi dampak yang positif terkait bagaimana cara kinerja kerja para petani di lapangan untuk bisa memberikan atau mendapatkan hasil yang lebih baik dari mereka bertani,” tutupnya. (Jep)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini