NTT-News.com, Wewewa – Kepala Desa Kabali Dana, Yakub Lede mengatakan bahwa Jalan Weelimbu di dusun Pancasila pekerjaannya terkendala pembebasan lahan warga. Jalan tersebut menghubungkan wilayah Loko Duni Desa Pero.
“Dulu sudah lakukan pembebasan lahan, tetapi dalam perjalanan ada silang pendapat dengan pemilik lahan, karena daerah itu daerah persawahan, pemilik lahan kembali membuka sawah sehingga pekerjaannya dihentikan sementara. Nanti akan tetap dilanjutkan,” kata Yakub sekaligus mengklarifikasi pemberitaan media ini sebelumnya.
Dia menuturkan, meski mengalami kendala dirinya telah berusaha untuk melakukan pendekatan menemui pemilik lahan dan pihak-pihak yang pro dan kontra untuk pekerjaan jalan itu. Sehingga hasilnya, paling lambat disepakati dilanjutkan pekerjaan jalan tersebut paling lambat tahun 2020 mendatang.
“Proses pekerjaan jalan sempat terhenti karena terjadi konflik atau kekiliruaan antar warga. Demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, jalan tersebut terpaksa ditunda sementara proses pengerjaannya. Nah sekarang sudah kita bicarakan dan akan dilanjutkan, paling lambat tahun depan sudah bisa lanjut kerja atau paling cepat tahun ini,” kata Yakub Sabtu 20 Juli 2020.
Namun demikian, Yakub menandaskan bahwa dalam proses penyelesaian pengerjaan jalan itu akan tetap melibatkan masyarakat. Dirinya mengakui bahwa sebagai pimpinan pasti akan menuai kritikan-kritikan yang harus disampaikan oleh warganya.
“Saya sebagai pimpinan wilayah desa akan tetap melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam menyelesaikan pengerjaan jalan itu yang belum terselesaikan itu, saat itu terjadi kekeliruan sehingga ditunda sementara,” ujarnya.
Lebih lanjut, Yakub menandaskan bahwa keberadaan jalan itu sangat membantu masyarakat dalam melakukan aktivitas pekerjaan. Apa lagi disekitar lokasi banyak potensi lahan yang bisa meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat sekitar. Misalnya, batu potong, kopi, padi sawah, dan lain sebagainya. Sehingga ketika jalan itu selesai, dirinya meyakini akan sangat memudahkan transportasi untuk beroperasi.
“Disitu untuk menimbah air harus ke mata air, kalau jalan itu jadi, truk tangki akan mudah memasuki kampung itu, jadi masyarakat tidak akan kesulitan dalam memperoleh air bersih. Pengangkutan hasil bumi warga sekitar lahan itu pun akan mudah,”tutur Yakub.
Dia mengharapkan, supaya masyarakat dapat mendukung dan membantu dirinya sebagai pimpinan dalam menjalankan program-program desa. Terlebih khusus dalam proses pengerjaan jalan Weelimbu yang sempat tertunda.
“Saya harapkan, ketika ada keganjalan dilapangan tolong sampaikan, supaya saya dan aparat desa lainnya dapat mencari solusi yang terbaik. Atau kita bisa secara sama-sama memecahkan persoalan-persoalan itu,” harap dirinya.
Penulis : Rian