NTT-News.com, SBD – Membeludaknya warga masyarakat SBD yang hendak ke Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai tenaga kerja panen jagung, pemda SBD lewat dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) terus melakukan pemeriksaan kepada tenaga kerja tersebut. Hingga saat ini, dinas Nakertrans telah menginstruksikan semua staf melakukan pengecekan identitas di pelabuhan Weekelo.
Kepala Dinas Nakertrans SBD, Enos Eka Dede, S.Sos mengatakan bahwa warga masyarakat yang hendak menjadi tenaga kerja panen jagung di Bima maupun Sumbawa baru diketahui pihaknya sesudah mendapatkan informasi. Sebab, keberangkatan tenaga kerja ke Bima disebut dirinya tidak mendapatkan pemberitahuan. Sehingga, kata Enos, dirinya mengaku terkejut setelah mengetahui ratusan warga SBD akan melakukan keberangkatan ke luar Daerah.
“Saya baru tahu kemarin malam, saat itu juga saya instruksikan staf Nakertrans untuk segera melakukan pengecekan di pelabuhan Weekelo itu,” kata dirinya ketika dikonfirmasi media ini, Rabu (09/03/2022).
Enos membenarkan bahwa keberangkatan masyarakat ke Bima maupun Sumbawa guna menjadi tenaga panen jagung. Namun demikian, ia mengaku tidak mengetahui pastinya lokasi kerja para tenaga kerja tersebut.
Enos menjelaskan bahwa sesuai informasi yang ia peroleh, mereka (tenaga kerja) akan melakukan pekerjaan panen jagung beberapa bulan ke depan. Dirinya juga membenarkan bahwa salah satu alasan keberangkatan dikarenakan kekurangan lapangangan kerja bisa dibenarkan.
“Bisa saja dibenarkan, karena bukan hanya SBD saja yang sulit mengadakan lapangan kerja, hampir semua daerah-daerah kecil juga begitu. Kalau beralasan gagal panen, saya tidak bisa pastikan itu, karena dat ril lapangan saya tidak mengantongi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Enos menambahkan bahwa kelengkapan admintrasi tenaga kerja itu dipastikan akan diperiksa. Misalnya, KTP, KK, Kartu Vaksin dan lain sebagainya. Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan ketika tiba di tempat tujuan.
Enos menyebut keinginan masyarakat untuk berangkat mencari kerja tidak bisa dihalangi. Pasalnya, hal itu merupakan hak setiap orang yang mau mengais rejeki. Sedangkan oihak Nakertrans, kata Enos hanya sebatas memfasilitasi saja.
“Kami sering melakukan sosialisasi di desa, mengarahkan, mengedukasi calon tenaga kerja agar bisa menyiapkan diri secara baik. Kami juga sudah siapkan beberapa tempat pelatihan kerja,” jelasnya. (RIAN)