NTT-News.Com, Oelamasi – Ratusan Hektare (Ha) areal sawah di Desa Mata Air, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, terancam gagal tanam. Ancaman gagal tanam ini disebabkan terjadi longsoran di saluran irigasi induk akibat intesitas hujan yang cukup tinggi beberapa hari ini. Selain terjadinya patahan tembok penahan air, adapula salah satu rumah warga setempat yang berada persis di atas bibir saluran air itu ikut ambruk.
Kepala Desa (Kades) Mata Air, Benyamin Kanuk saat dikonfiramasi dilokasi kejadian bencana mengatakan kejadian tersebut baru diketahuinya pagi hari setelah pihaknya mendapat informasi berdasarkan koordinasi aktif dari aparatur RT dan warga setempat.
“Usai info diterima kami langsung melanjutkan berita ini ke dinas terkait, baik Dinas PU dan Pera yakni Pengairan kemudian juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (setempat),” ujarnya di depan warga dan sejumlah petani Kamis, 13 Januari 2018, Sore.
Pria yang biasa disapa Beny ini mengharapkan kiranya musibah tersebut sesegera direspon Pemerintah Daerah, karena apabila tidak dikerjakan dalam minggu ini maka para petani yang tergabung dalam beberapa kelompok berpeluang gagal tanam yang dampaknya gagal panen.
“Dampak dari tembok saluran irigasi sekitar 17 meter yang rusak ini petani akan kesusahan air pada saat membajak sawah yang harus membutuhkan air yang cukup banyak oleh karena hal itu, harus segeranya ditangani,” jelasnya.
Kesempatan yag sama, Demus Nalauk warga RT. 16/RW.07 lebih detail mengujarkan kejadian tersebut terjadi pada pagi hari sekitar pukul 07.30 Wita. “Tiba-tiba saya dengar bunyi keras sekali, saya lari pergi lihat dan bagian belakang rumah sudah rata tanah. Tadi juga kalau tidak salah juga sudah ada tim dari dinas Propinsi yang datang pantau,” terangya.
Untuk diketahui akibat bencana ini, masyarakat petani akan mengalami kerugian besar apabila tidak segera ditangan. Tidak ada korban jiwa namun diperkirakan untuk menyelesaikan perkerjaan akibat longsoran ini membutuhkan anggaran puluhan Juta Rupiah. (George)