NTT-NEWS.COM, Oelamasi – Pengerjaan ruas jalan Tarus – Oetete, Desa Mata Air, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, yang dikerjakan oleh kontraktor pelaksana CV Masby Karya, amburadul.
Demikian hal itu disampaikan warga setempat, Jhon Mahal ketika ditemui NTT-News.com. Menurut Jhon, pengerjaan itu amburadul dan karena tidak sesuai dengan spesifikasi nasional pengerjaan jalan, bahkan dirinya dengan keras mengatakan bahwa jalan itu tidak bermutu dan hanya asal jadi.
“Dong (mereka), buat ini jalan parah, percaya saja, satu dua tahun nanti ini jalan pasti akan rusak lagi, bahkan itu deker tidak sebanding dengan volume air dari kali, deker pasti jebol, tanah ditepi kali besar juga akan terkikis dan habis. Ini jalan tidak bermutu,” Jelasnya
Menanggapi hal ini Agutinus Pelt sebagai pelaksana saat ditemui wartawan dilokasi mengakui akibat kelalainnya proyek tersebut tidak memiliki beskem dan rambu-rambu, namun untuk kebutuhan material dia mengaku telah sesuai perencanaan.
“Kebutuhan material batu 5×7 dan 5×3 hampir sama sekitar 30 puluhan ret, 2×3 berkisar 25 ret, spilt kurang dari itu, untuk aspal jalan ini butuh 53 drum,” Sebut gusti Kamis, (28/10) lalu.
Dua orang pekerja yang ditemui terpisah, mengakui bahwa jalan itu telah dikerjakan sepanjang sekitar 250. Penggunaan aspal yang dipergunakan sebanyak 13 dru. “Kemarin kami bakar 8 drum aspal, hari kamis bakar 5 lagi,” beber mereka.
Mengutip pernyataan pengawas sangat bertolak belakang karena sesuai standar spesifikasi jalan ini membutuhkan 12 ribu kg aspal atau sama dengan 80 drum aspal.
Pantauan media ini pada lokasi pelaksanaan pengerjaan proyek pemeliharaan jalan sepanjang 800 meter itu, kuat dugaan tidak sebanding dengan nilai anggaran mencapai Rp 467 juta, karena aspal dasar yang dihamparkan hanya berupa sarang laba-laba. (George)