NTT-News.com, Jakarta – Lambaga Padma Indonesia (Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian Indonesia), Dukung Keberanian Orangtua Calon Akpol yang mempertanyakan hasil Seleksi masuk Akademi Kepolisian (Akpol) Republik Indonesia pasca hasil seleksi diumumkan.
Direktur Padma Indonesia, Gabriel Sola Goa menuturkan, Keberanian orangtua Calon Akpol di NTT asal Alor Soleman Singhs dalam mempertanyakan transparansi dan akuntabilitas seleksi Akpol patut diapresiasi agar institusi Kepolisian Republik Indonesia tidak diisi Calon-Calon Polri hasil mafiosi Kolusi, Korupsi dan Nepotisme serta mengabaikan pertimbangan Kader Bhineka Tunggal Ika dan setia kepada Pancasila.
Dikatakan bahwa Khusus NTT sebagai wilayah terdepan NKRI darat berhadapan dengan Republik Demokratik Timor Leste dan laut berhadapan dengan Australia maka Polri dan TNI perlu mempertimbangkan khusus untuk kader-kadar muda NTT diterima di Polri dan NTT dari pada mereka memilih untuk menjadi Taruna dan Taruni di Timor Leste Australia dan USA.
Atas keberanian tersebut, lanjutnya, Padma Indonesia terpanggil untuk menyampaikan aspirasi dan voice of the voiceless rakyat NTT, Negeri tempat lahirnya Pancasila dan Serambi Terdepan NKRI menyatakan, pertama, mendesak Kapolri dan Panglima TNI untuk mempersiapkan dan mengutamakan kader-kader muda NTT masuk di Akpol, Akabri, SPN (Sekolah Polisi Negara) dan Sekolah Taruna serta Taruni Angkatan Darat, Laut dan Udara di NKRI bukan di Luar Negeri.
Kedua, memdesak Panglima TNI segera membuka Korem di Pulau Sumba karena Pulau Sumba wilayah terdepan Indonesia berhadapan dengan Australia.
Ketiga, mendesak Panglima TNI segera membangun Komando Daerah Militer El Tari di NTT, bukan masuk lagi Kodam Udayana karena NTT berhadapan langsung dengan pertahanan darat, laut dan udara dengan Negara Timor Leste serta laut dan udara dengan negara Australia.
Rey Milla