Lawe-Terasmitra Gelar Pemutaran Perdana Film Dokumenter : Bife Atenus

0
285

Kupang, NTT-news.com – Lawe bekerjasama dengan Terasmitra menggelar pemutaran film dokumenter Bife Atenus tentang tenun Biboki di aula Dinas Kominfo Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Jumat (5/08).

Pemutaran film Bife Atenus merupakan bagian dari rangkaian acara peluncuran buku dan film tenun Biboki yang diselenggarakan oleh Lawe Indonesia dan Terasmitra melalui program Program Dana Indonesiana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan republik Indonesia.

Kepada media ini, Wiraswati Yuliani selalu perwakilan Lawe Indonesia mengungkapkan jika film dokumenter  Bife Atenus merupakan bagian dari upaya mempublikasikan tenun Biboki kepada masyarakat luas.

“Film ini merupakan kerja kolaboratif kami dengan Komunitas Film Kupang. Jadi selain buku yang telah diluncurkan pagi tadi, film ini juga bagian dari pendokumentasian visual tenun Biboki.” ungkap Wiraswati Yuliani.

Film  dokumenter Bife Atenus yang disutradarai oleh Irwan Sebleku ini hasil kolaborasi antara Lawe-Terasmitra dengan Komunitas Film Kupang yang dikerjakan kurang lebih 5 bulan.

“Setelah melakukan riset, observasi dan penulisan tentang tenun Biboki, kitta kemudian menemukan beberapa point  penting  yang membangun narasi film ini.” ungkap Irwan Sebleku pada acara pemutaran perdana film Bife Atenus.

Film Bife Atenus berkisah tentang tiga karakter mama-mama penenun Biboki dengan tiga narasi berbeda tentang tenun  Biboki.

Ketiga pesan kunci yang dinarasikan oleh ketiga karakter dalam film dokumenter Bife Atenus antara lain terkait pemasaran tenun Biboki yang masih terbatas di pasar lokal saja yang menyebabkan harga tenun menjadi sangat murah. Selain itu, upaya menjaga keaslian tenun Biboki juga menjadi fokus film ini.

“Penggunaan pewarna alami pada tenun Biboki dan detail meramu warna juga menjadi konsen kita. Ini sekaligus sebagai bentuk menjaga warisan pengetahuan bagi masyarakat luas.” tegas Irwan Sebleku

Acara pemutaran film dan diskusi yang dilangsungkan pada pukul  18.00 wita ini banyak menyedot perhatian penonton yang didominasi oleh anak muda, mahasiswa hingga pelajar di kota Kupang.

“Tidak banyak yang mendokumentasikan secara visual terkait tenun dan kisah-kisah dibaliknya. Film ini menjadi penting sebagai arsip bagi masyarakat luas.” Ujar Nike, salah satu penonton yang hadir.

Film Bife atenus sendiri rencananya akan didistribusikan secara ke ruang-ruang menonton masyarakat luas setelah sebagai bagian dari bagian dari pelestarian budaya, khususnya tenun.

Rangkaian acara peluncuran buku dan film tentang tenun Biboki berlangsung dari tanggal 4-6 Agustus 2023 di Aula Dinas Kominfo Propinsi NTT ini juga turut dimeriahkan dengan live akustik, pameran foto  dan beragam acara lainnya. (AB)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini