NTT-NEWS.COM – Sosok Budi Waseso, terus melambung di gunjingan publik. Maklum, barangkali cuma Budi yang menjadi perwira Polri yang mau menangkap pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), hanya beberapa hari menjabat Kepala Badan Reserse Kriminal Polri.
Aksinya tersebut, langsung menuai reaksi. Ditambah lagi dengan bumbu pecahnya perseteruan antara KPK dan Polri, pascaditetapkannya calon Kapolri Brigjen Pol Budi Gunawan oleh KPK, makin memperlebar masalah.
Ditilik dari belakang, harusnya publik tak perlu terkejut dengan gaya Budi Waseso. Ingat saja, pada tahun 2010, Budi yang menjabat sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Mabes Polri, merupakan salah satu sosok perwira Polri yang berani mencegat bekas Kepala Bareskrim Komjend Pol Susno Duadji, yang hendak ke Singapura di Bandara Soekarno Hatta.
Aksi Budi berikutnya yang cukup populer adalah, saat ia memulangkan anggota Brimob Polda Gorontalo, Briptu Norman Kamaru pada tahun 2011.
Norman yang kala itu mendadak dipuja berkat kepiawaiannya melakukan lip-sync lagu India ‘Chayya-chayya’ terpaksa harus gigit jari karena menggelar shooting tanpa seizin atasan. Ia pun terpaksa ‘diciduk’ dan lagi-lagi oleh Budi Waseso, untuk dikembalikan ke pangkalannya di Gorontalo.
Semenjak itu, nama Budi dan karirnya pun makin cemerlang. Tercatat pada tahun 2012, ia pun didaulat menjadi Kapolda Gorontalo. Tak tercatat detil kepiawaian Budi selama di Gorontalo.
Namun ia sempat diisukan menerima suap, atas perkara jabatan. Budi dianggap telah memalsukan telegram rahasia Polri dan kemudian mencopot Wakapolda Gorontalo Jenmard Mangolui Simatupang.
Tak sampai di situ, 1,5 tahun menjabat Kapolda Gorontalo, Budi kembali mendapatkan promosi jabatan pada September 2013.
Ia pun didapuk menjadi Inspektur Jenderal dan menjabat sebagai Widyaiswara Utama di Mabes Polri. Semenjak inilah, Budi pun disebut-sebut mulai dekat dengan Komjen Budi Gunawan yang sudah didaulat menjadi Kepala Lembaga Pendidikan Polisi di Mabes Polri.
Hingga kemudian pada 20 Januari 2015, Budi pun kembali mendapat promosi untuk menjabat sebagai sebagai Kepala Bareskrim. Ia berhasil menggeser Komjen Pol Suhardi Alius.
Dan terakhir, kini Budi malah digadang-gadang menjadi calon Kapolri oleh Kompolnas. Bintang Tiga yang telah disematkan kepadanya, membuat Budi layak diajukan ke Presiden Joko Widodo.
Dan tentu, kabar ini berkembang setelah ada informasi bahwa Jokowi batal melantik sang calon tunggal Komjen Budi Gunawan.
sumber: vivanews