NTT-News.com, Kefamenanu – Salah satu keluarga korban kebakaran di Kompleks terminal Bus Kefamenanu, Kecamatan Kefamenanu Selatan, Kabupaten TTU, sesali tindakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang “lambat” memadamkan kebakaran tempat usaha masyarakat.
Pasalnya mobil pemadam kebakaran yang saat itu tiba di tempat kejadian perkara (TKP) keran airnya macet sehingga menyebabkan tindakan pemadaman sangat lambat.
Ironisnya mobil pemadam kebakaran belum lama menyemprot air pada mobil kebakaran habis dan api kian merambat.
Suratman salah satu keluarga korban kepada awak media iya mengatakan sempat marah kepada pegawai BPBD pasalnya air di tangki mobil pemadam kebakaran semprot belum lama sudah habis.
“Air habis, air habis, kenapa disana nggak isi sekalian? saya sempat marah sama pegawainya, apalagi pekerjanya lambat tadi, masih putar sana, sini, ” Ungkapannya penuh kekecewaan.
Ketika di tanya apa yang penyebabnya dirinya mengatakan krang pada mobil pemadam kebakaran eror.
“Alasannya krang rusak, mungkin taga’e atau apa,” ujarnya penuh penyesalan.
Selain itu dirinya mengatakan awal mobil pemadam kebakaran semprot api mulai berkurang namun air pada tangki habis api mulai merambat dan bangunan tempat usaha yakni dua unit kios, lima unit warung makan dan satu lapak sayur milik warga habis terbakar.
“Pertama nyala, ya alhamdulillah apinya lumayan mati, tapi kehabisan air,” katanya.
Lanjut dirinya bertanya kepada petugas kenapa mati ? ” ini kenapa mati, ? Jawab petugas air habis, air habis, ini baru isi dari tengki kecil. Saya bilang percuma kamu datang sini, saya bilang begitu to, lain kali kasitau kepalanya biar ada persiapan lain kali tidak usah seperti ini kasihan yang punya barang (Korban), ” Jelasnya Kecewa dengan petugas BPBD.
Tengki besar (Mobil pemadam kebakaran) air habis kebakaran mulai merambat.
sebelumya di beritakan, beberapa tempat usaha milik Masyarakat di dekat
Terminal Bus Kefamenanu,Kecamatan Kefamenanu selatan kabupaten TTU, Provinsi NTT, hangus terbakar.
Jumat, (23/10/2020).
Informasi yang dihimpun media ini ,bangun yang terbakar yakni dua unit kios, lima unit warung makan dan satu lapak sayur milik warga.
Penulis : Fridus Ciompah
