NTT-News.com, SBD – Netisen garang dalam menanggapi pernyataan Kepala Desa Kahale yang mengaku wisuda hanya menempuh 17 SKS lalu mendapat gelar sarjana pendidikan sebagaimana yang diberitakan salah satu media online. Beragam pendapat pun menyoroti proses perkuliahan yang dilalui Kades tersebut.
Tentunya, klarifikasi dari Kades tersebut sedang dinantikan publik untuk memberi kejelasan atas gelar sarjana yang diperolehnya. Sehingga tidak mendatangkan presepi yang beragam.
Namun demikian, Wartawan NTT-News.com terus melakukan konfirmasi tetapi tidak berhasil mendapat tanggapan. Bahkan chat Whatshap wartawan media ini pun diabaikan.
Seorang pengguna media sosial facebook menuliskan rasa keprihatinannya atas proses perkuliahan yang menempuh 17 SKS lalu diwisudakan.
“Salam santun, sebagai seseorang yang bergelar S.Pd saya secara pribadi sangat menyayangkan fenomenal yang sedang terjadi, yang mana gelar sarjana pendidikan di sematkan kepada orang-orang yang tidak mengikuti proses kuliah dengan mudah mendapatkannya apalagi gelarnya diperoleh hanya dengan 17 SKS,” tulis akun facebook yang bernama @Anno Agueros.
Ia pun mengharapkan supaya gelar sarjana yang diperoleh dapat terdaftar di forlap dikti. Sehingga tidak terkesan ijasah yang diperoleh merupakan ijasah fiktif. Dengan demikian dapat dipastikan keabsahan gelar sarjana tersebut.
Baca: Masyarakat Desa Kahale Tuntut Tanda Tangan dan Adukan Dugaan Penggelapan Uang Negara
“Hal ini patut dipertanyakan, semoga saudara kita yang sudah mendapatkan ijasah, transkip dan gelar terdaftar di DIKTI atau tidak, sekedar saran untuk wisudawan, untuk memastikan legalitas ijazahnya dan kampusnya coba cek di DIKTI apakah namanya dan kampusnya terdaftar atau tidak, jangan sampai kita masyarakat sedang di bodohi,” lanjutnya dalam tulisan postingan akun facebooknya.
Karena kabar ini, satu persatu warganet mulai membandingkan proses perkuliahan yang dilalui. Tidak sedikit pula yang memberi kritikan.
“Mungkin itu maksudnya dia sampai semester 17 baru wisuda kaka,” tulis akun facebook Zshonhy Zyllvester dalam kolom komentar.
Baca juga: Heboh! Wisuda dengan 17 SKS, GMNI Sebut Proses Kuliah Abal-abalan, Sampai Meminta Pemda Telusuri
“Ia saudara jaman sekarang sudah banyak yang tiba-tiba wisuda tanpa kuliah,” tulis akun Facebook Charles Gangga
“Itu pendidikan luar biasa dan diluar dugaan orang itu, harga pendidikan seperti harga sayur di pasar bro, heheheh,” tulis akun facebook Anthony Rethang.
Bahkan, ada yang memberi komentar dengan singkatan SKS yang berbeda.
“S; Satuan K; cash S; Semester, jadi tidak salah kalau beliau wisudah dengan 17 SKS kk, karena beliau langsung Cash bukan Kredit,” komentar akun lainnya dengan emoji senyum. (RIAN)