Jawab Tantangan Berbisnis Ikan Lele, Penjabat Wali Kota Kupang Sebut Setiap Program Perlu Riset Awal

0
264
Suasana Seminar Tentangan Pengembangan Bisnis Ikan Lele di Kota Kupang

NTT-News.com, Kupang – Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh, SH, membuka Seminar Akhir Kajian Strategi Pengembangan Bisnis Ikan Lele di Kota Kupang. Seminar berlangsung di Ruang Rapat Utama Garuda Lantai II Kantor Wali Kota Kupang, Selasa (22/11).

Seminar tersebut bertujuan untuk memberikan informasi awal berdasarkan riset untuk menjalankan program pengembangan Bisnis Ikan Lele.

Seminar tersebut juga berusaha untuk menjawab tantangan yang dihadapi dalam bisnis ikan lele, mengingat Pemerintah Kota Kupang pernah memberikan stimulan berupa benih ikan lele beserta pakannya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Kota Kupang.

Baca Juga: Pemerintah Kota Kupang Usulkan Anggaran Rp10 Miliar untuk Tangani inflasi

Penjabat Wali Kota Kupang dalam sambutannya menyambut baik pelaksanaan seminar tersebut. Menurutnya setiap program memang harus dijalankan berdasarkan riset awal sebagai bahan untuk mengeksekusi rencana program tersebut.

Beliau juga menambahkan bahwa ‘bioflok’ harus bisa diadakan di setiap kelurahan dan jika bisa dibuatkan juga di rumah-rumah ibadah, baik gereja ataupun masjid untuk bisa membantu kesejahteraan jemaatnya.

George yang juga mantan Plt. Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT itu yakin, jika program pengembangan bisnis ikan lele ini bisa berlangsung dengan baik maka bisa sangat membantu meningkatkan perekonomian warga.

Baca Juga: Tidak Terduga, Official Sebut Tim Kuda Hitam Akan Segera Terdaftar Dalam Askot Kupang

Apalagi jika berkolaborasi dengan urban farming yang bertujuan untuk menekan inflasi yang terjadi di Kota Kupang. Ditambahkannya tepung ikan lele juga bisa digunakan sebagai pangan yang sangat membantu dalam melawan stunting.

Dr. Aris Widagdo, A.Pi, M.Si,. selaku narasumber dalam seminar tersebut mengungkapkan dari 66 responden pembudidaya lele, hanya 17 responden berlanjut sebagai pembudidaya ikan lele.

Dalam hasil evaluasi kajiannya, Dr. Aris menyebutkan beberapa kelemahan yang menyebabkan rendahnya pembudidaya ikan lele yang berkelanjutan, seperti belum memiliki keahlian dan keterampilan yang memadai, skala kecil budidaya ikan lele dan pemula, serta permodalan usaha budidaya ikan lele Kota Kupang yang masih mengandalkan keuangan pribadi.

Baca Juga: Organisasi Mahasiswa Kota Kupang, Salurkan Bantuan Finansial Kepada Korban Kebakaran Kampung Adat Wainyapu

Dr. Aris Widagdo, A.Pi, M.Si., merekomendasikan untuk melawan kekurangan dan tantangan yang dihadapi, para pembudidaya lele perlu diberikan pelatihan budidaya ikan lele mulai dari pembenihan, pendederan dan pembesaran, pelatihan pembuatan pakan alami yang unggul, pelatihan analisa usaha budidaya ikan lele, juga untuk memastikan terbukanya pasar untuk penjualan ikan lele seperti promosi gerakan makan ikan lele, pencegahan stunting dengan makan ikan lele untuk ibu hamil.

Dia juga percaya dengan adanya konsep pinjaman permodalan murah bisa menarik pemuda yang belum bekerja untuk menjadi pembudidaya lele. ***

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini