NTT-NEWS.COM, Kupang – Tak hanya di Jawa dan Sulawesi, harga beras di Kota Kupang juga ikut naik. Dalam kurun waktu seminggu terakhir, beras mengalami kenaikan yang cukup siginifikan. Pantauan di beberapa pasar tradisional, kenaikan harga beras bervariasi antara Rp 1000 hingga Rp 2000 per kilo gram (kg).
Sumiati, salah satu pedagang beras di tradisional Oeba Kupang menuturkan, bahwa harga beras tersebut naik karena beras yang dijual di Kota Kupang kebanyakan didatangkan dari Surabaya dan Sulawesi Selatan. “Dari sana sudah mengalami kenaikan, kita di NTT pasti menyesuaikan saja. Mau tidak mau, harganya pasti naik,” tutur Sumiati, Rabu (25/2) di Kupang.
Suamiti yang menjual beras bulog dan beras premium ini mengakui, dalam waktu sepekan ini, beras jenis premium seperti cap Jeruk, Nona Kupang dan Lonceng sudah mengalami kenaikan, sedangkan beras Bulog masih stabil.
“Harga beras jenis premium cap Jeruk, Nona Kupang dan Lonceng naik antara Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu per karung ukuran 20 kg. Dua hari lalu, beras cap Jeruk dijual Rp 221,500 , Lonceng Rp 210.000 dan Nona Kupang Rp 211.000. Sedangkan untuk ukuran 40 kg dijual dengan Rp 414.500 – Rp 448.000 ,” paparnya.
Dikatakannya bahwa kenaikan harga beras jenis premium tersebut tidak diikuti oleh beras medium atau beras Bulog. Beras Bulog saat ini dijual dengan harga pada kisaran Rp 10.000 – Rp 11.000 per kg.
“Sekarang masyarakat lebih banyak memilih membeli beras jenis medium karena harga masih terjangkau. Sedangkan beras jenis premium hanya diminati kalangan menengah ke atas,” ujarnya.
Tak hanya di Pasar tradisional Oeba, di Pasar Kasih Naikoten I juga demikian. Pantauan Sumbernews.com, harga beras jenis premium cap Jeruk, Nona Kupang dan Lonceng naik antara Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu per karung ukuran 20 kg. ***