HukrimNews

Diduga Terima Suap, Polisi Lepas Pencuri HP Putri Kajati NTT

×

Diduga Terima Suap, Polisi Lepas Pencuri HP Putri Kajati NTT

Sebarkan artikel ini
Kajati NTT, Jhon W Purba
Kajati NTT, Jhon W Purba

NTT-NEWS.COM, Kupang – Kristin Purba, putri dari Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) NTT, John W. Purba, mengalami kehilangan Handphone (HP) jenis Iphone 6 plus. Iphone milik Putri Kajati NTT ini digasak pencuri yang merupakan penumpang pesawat Batik Air di Bandara Cengkareng Jakarta. Pencuri Iphone tersebut berhasil ditangkap namun Polisi dan petugas bandara melepasnya.

Kajati NTT, John W. Purba kepada wartawan, Minggu (21/2) malam sekitar pukul 20:00 wita mengatakan Hp jenis Iphone 6 plus milik anaknya digasak salah satu penumpang Batik Air tujuan Medan. Dikatakannya, kejadian tersebut terjadi di Bandara Cengkareng, Jakarta sekitar pukul 14:00 waktu setempat.

Purba mengisahkan, awalnya anaknya hendak melakukan pengecekan kode boking pesawat. Usai dilakukan pengecekan, lanjut Purba, HP jenis Iphone six plus milik anaknya tertinggal di counter Batik Air, dan saat itu barang milik anaknya langsung dicuri pelaku yang saat itu berdiri tepat di belakang korban.

“Yang curi itu salah satu oknum yang diduga salah satu pembesar di Medan. Curinya di counter Batik Air, Bandara Cengkareng, Jakarta,” kata Purba. Kata Purba, setelah mencuri HP miliknya anaknya, pelaku langsung terbang menuju Bandara Kuana Namo, Medan, karena oknum tersebut tinggal disana.

Setibanya di Bandara Kuana Namo, tambah Purba, pelaku berhasil dibekuk oleh anggota polisi dan petugas bandara tersebut.”Pelaku berhasil ditangkap di bandara Kuana Namo. Diketahui oknum itu sebagai pelaku karena terekam CCTV bandara cengkareng,” ungkap Purba.

Namun, herannya pelaku setelah diamankan, lanjutnya polisi dan petugas bandara hanya mengamankan Iphone tersebut dan pelaku dibiarkan bebas tanpa alasan yang jelas. Sebagai orang tua dari korban, Purba mempertanyakan hal itu, namun petugas dan polisi tidak mengindahkan.

Mustofa, kepala keamanan bandara saat itu mengatakan kepada dirinya bahwa pihaknya hanya bisa menahan pelaku selama 2 jam bukan 1×24 jam. Namun, ketika dirinya meminta pihak kepolisian dibandara untuk mengirim pelaku ke cengkareng dengan alasan lokus deliktinya disana, justru pihak keamanan tidak mau menyerahkan bahkan dilepas tanpa alasan yang jelas.

“Waktu saya minta Bripka Soleh dan Mustofa kepala keamanan bandara untuk diserahkan ke pihak kepolisian di Cengkareng karena kejadiannya disana mereka tidak mau malah melepas pelaku,” ujarnya.

Purba menduga, kedua oknum tersebut berani melepaskan pelaku tanpa alasan yang jelas, karena keduanya telah menerima sesuatu dari oknum itu yang diduga pejabat di Kota Medan. Mustofa selaku kepala keamanan Bandara Kuana Namo dan Bripka M. Soleh yang dikonfirmasi melalui HP seluler tidak menjawab hingga berita ini diturunkan. (che)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *