NTT-News.com, Tambolaka – Persoalan pencairan dana desa yang terlambat ternyata menjadi masalah serius di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD). Pasalnya hingga bulan Agustus ini masih ada 12 desa di SBD yang belum lakukan pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) padahal pencairan tersebut adalah salah satu prasyarat untuk pencairan dana desa.
“Iya masih ada 12 desa yang belum cairkan dana desa dan juga BLT sejak Januari,”kata Kepala Dinas PMD, Dominggus Bulla, Senin (9/8) siang.
Dirinya menyebut 12 desa tersebut adalah Desa Pero, Desa Sangu Ate dan Desa Taworara di Wewewa Barat. Sedang 9 desa lainnya, yakni Desa Ana Lewe di Kecamatan Kodi Bangedo, Desa Tanjung Karoso di Kodi, Desa Kori dan Dan Desa Nangga Mutu di Kec. Kodi, Desa Denduka dan Rita Baru di Kecamatan Wewewa Selatan, Desa Mata Weelima dan Weelima di Wewewa Timur serta desa Reda Wanno di Kecamatan Wewewa Utara.
Keterlambatan ini sendiri ungkapnya diakibatkan oleh keterlambatan SPJ yang dimasukkan oleh desa. Namun karena ada Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) terbaru yang mengizinkan desa melakukan pencairan dana desa tanpa syarat maka pihaknya kini mendesak desa untuk melakukan pencairan dana desa sekaligus melakukan pembagian BLT bagi warga desa yang membutuhkan.
“Hari ini kami keluarkan surat bagi 12 desa yang isinya penegasan dan peringatan untuk segera lakukan pembagian BLT bagi warganya yang sangat membutuhkan terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini. Tapi syaratnya mereka harus masukkan Perkadesnya tentang penetapan nama penerima BLT dan Berita Acara penetapannya. Jika tidak maka kami akan berikan sanksi tegas sesuai dengan aturan berlaku,” tutupnya. (*/rey)
